Komunikasi pada
dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak yang berkomunikasi yang masing-masing
bertujuan membangun suatu makna agar
keduanya memahami atas apa
yang
sedang dikomunikasikan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di
dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu.
Pada komunikasi
lisan, terdapat istilah
yang menjadi
prasyarat utama, yaitu interaksi. Interaksi
bertujuan mendapatkan
makna yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Gambaran ini diberikan oleh Brown (1994) dan
Burns & Joyce (1997).
Bagaimana cara mengoptimalkan komunikasi berkenaan
dengan interaksi
pada anak usia dini?. Seyogyanya hal ini kita mulai dari lingkungan terdekat
anak
yaitu keluarga.
Melalui pola pengasuhan yang
tepat seiring
dengan kemampuan
berbahasa orang tua yang akan
ditrasfer pada
anak
lewat
komunikasi yang efektif, maka segala hal positif berkenaan dengan
tumbuhkembang
anak
yang sesuai harapan
akan
terpenuhi.
Teori-Teori Pembelajaran Bahasa Anak
Bahasa anak awalnya berkembang secara alami. Proses ini dikenal
dengan pemerolehan
bahasa. Melalui
interaksi dengan lingkungan anak memperoleh
pengalaman yang
memberi sumbangan terhadap perkembangan bahasa. Di
samping itu, bahasa anak juga dapat
distimulasi dengan berbagai cara. Stimulasi tersebut dikenal
dengan pembelajaran yang direalisasi
dalam bentuk kegiatan-kegiatan
belajar atau bermain.
Agar pendidik dapat memberikan stimulasi yang
tepat, pendidik perlu memiliki pengetahuan
tentang perkembangan bahasa. Ada
tiga teori dasar yang
dapat digunakan untuk memahami perkembangan bahasa anak. Ketiga teori tersebut dikemukakan berikut ini:
1. Teori Behavioristik (Teori Perilaku) dari Skinner
Teori dalam
aliran behavioristik yang
diprakarsai oleh BF. Skinner yang menyatakan
bahwa
lingkungan memberi
pengaruh utama bagi
perkembangan bahasa
anak. Oleh
karenanya orang tua
dan pendidik perlu aktif mengajak anak berbicara
dan
memberi
contoh penggunaan bahasa
yang baik.
Teori perilaku juga percaya bahwa agar anak berhasil dibutuhkan penguatan.
Bentuk penguatan khususnya adalah pujian atau barang-barang sederhana. Anak
perlu diberi
contoh ucapan
sehingga anak
dapat meniru ucapan
tersebut. Atas
keberhasilan anak
mengulangi contoh yang diberikan, perlu diberi penguatan dan imbalan yang
segera
diberikan seperti
‘bagus’, pinter, diberi
permen atau yang lainnya yang setimpal. Teori ini menekankan bahwa dalam perkembangan bahasa
anak
usia dini, orangtua dituntut untuk memberikan stimulasi, seperti
aktif mengajak anak berbicara dan bercakap-cakap agar pencapaian kemampuan berbahasa anak
maksimal.
Implementasi Teori Behavioristik
Pada
Pembelajaran Bahasa:
- Perlu penguatan atau koreksi terhadap bahasa anak yang muncul karena adanya stimulus. Bila pengucapan bahasa tidak sebagaimana harusnya, orang tua atau pendidikan perlu mengkoreksi. Misalnya, kata ‘makan’ diucapkan ‘mam’. Ini perlu dibetulkan dengan mengulangi pengucapan ‘oh mau makan’. Kalau pengucapan benar yang didiamkan saja.
- Pemberian contoh yang baik dalam berbahasa untuk ditiru anak. Bahasa merupakan hasil dari suatu kebiasaan. Pengetahuan tidak berasal dari dalam diri seseorang, tetapi merupakan hasil dari interaksi dengan lingkungannya melalui pengkondisian stimulus yang menimbulkan respon.
- Latihan yang diberikan kepada anak dapat berbentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon). Bisa juga kepada anak dikenalkan kata-kata baru melalui tahapan-tahapan. Anak belajar sesuatu mulai dari yang sederhana sampai yang rumit, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal dan abstrak (contoh : sistem pembelajaran drilling/pengulangan terus-menerus) Anak akan memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan dalam pembelajaran dan segera berikan balikan terhadap respon tersebut.
- Pada setiap respon positif (benar) dari anak perlu segera diberikan penguatan oleh pendidik baik dengan pujian atau hadiah.
2. Teori Nativistik dari Chomsky
Noam Chomsky mengkritik teori yang dikemukakan Skinner. Ia
menyatakan bahwa perkembangan bahasa anak tidak ditentukan oleh lingkungan semata. Faktor genetik sangat menentukan perkembangan bahasa
anak. Menurut Noan
Chomsky kemampuan bahasa
anak terbentuk mulai dari konsepsi. Dengan kata lain, sejak lahir anak telah
memiliki kemampuan berbahasa. Kemampuan tersebut dikenal dengan Language Advice
Device
(LAD). Chomsky
juga memperkenalkan Universal Grammar dalam kemampuan bahasa anak. Ini merupakan kelemahan dan sumber kritik atas
teorinya
Chomsky. Selanjutnya
Chomsky juga menyatakan
bahwa
belajar bahasa sebaiknya sebelum
usia sepuluh tahun. Kemampuan yang terbentuk pada saat dalam
kandungan akan teraktualisasi atau berkembangan dengan
didukung
oleh
faktor
biologis dan faktor lingkungan setelah anak lahir. Untuk itu, Noam Chomsky menyatakan faktor lingkungan juga sangat berperan
dalam
perkembangan bahasa anak disamping kesiapan faktor biologis. Ada kemampuan
yang
tidak
mungkin dimiliki anak, walau lingkungan memberi stimulasi yang maksimal kalau kondisi biologis belum siap
untuk mencapai kemampuan tersebut. Misalnya, pengucapan huruf ‘g’
tidak mungkin dimiliki
sebelum alveolenatal matang
untuk berfungsi. Teori Nativistik
- Mengutarakan bahwa bahasa sudah ada di dalarn diri anak. Pada saat seorang anak lahir, dia telah memiiiki seperangkat kemampuan berbahasa yang disebut Tata Bahasa Umum" atau 'Universal Grammar'. Teori ini mengatakan bahwa meskipun pengetahuan yang ada di dalam diri anak tidak rnendapatkan banyak rangsangan, anak akan tetap dapat mempelajarinya. Anak tidak sekedar meniru bahasa.yang dia dengarkan, tapi ia juga mampu menarik kesimpulan dari pola yang ada, hal ini karena anak memiliki sistem bahasa yang disebut Perangkat Penguasaan Bahasa.
- Teori Nativistik juga memberikan pengetahuan bahwa keterampilan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik anak, misalnya kematangan organ-organ bicara. Oleh karena itu, pendidik dalam dalam memberikan stimulasi perlu memperhatikan kesiapan anak. Teori ini juga memberikan wawasan bahwa anak akan belajar bahasa dengan cepat sebelum usia 10 tahun. Artinya, pembelajaran bahasa lebih baik diberikan sejak dini, karena lebih dari usia 10 tahun anak akan mengalami kesulitan
3. Teori Konstruktivisme dari Piaget, Vygotsky, Gardner
- Perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain. Dengan berinteraksi dengan orang lain, maka pengetahuan, nilai dan sikap anak akan berkembang. Anak memiliki perkembangan kognisi yang terbatas pada usia-usia tertentu, tetapi melalui interaksi sosial, anak akan mengalarni peningkatan kemampuan berpikir.
- Pengaruh pada pembelajaran. Anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan, Sementara anak melakukan kegiatan, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi. Adanya anak yang lebih tua usianya atau orang dewasa yang mendampingi pembeiajaran dan mengajak bercakap-cakap akan menolong anak menggunakan kemampuan berbahasa yang lebih tinggi. Jika anak mengalami kesulitan, peran orang dewasa yang tepat akan membantu anak memecahkan persoalan sehingga anak dapat belajar sesuatu dari peristiwa tersebut. Karena itu pendidik perlu menggunakan metode yang interaktif, menantang anak untuk meningkatkan pembeiajaran dan menggunakan bahasa yang berkualitas.
No comments:
Post a Comment