Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Business

Saturday, 12 March 2016

KOMUNIKASI DAN BAHASA PADA ANAK

  kangato       Saturday, 12 March 2016


Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak yang berkomunikasi yang masing-masing bertujuan membangun suatu makna agar keduanya memahami atas apa yang sedang dikomunikasikan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Pada komunikasi lisan, terdapat istilah yang menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi. Interaksi bertujuan mendapatkan makna yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Gambaran ini diberikan oleh Brown (1994) dan Burns & Joyce (1997). Bagaimana cara mengoptimalkan komunikasi berkenaan dengan interaksi pada anak usia dini?.   Seyogyanya hal ini kita mulai dari lingkungan terdekat anak yaitu keluarga. Melalui pola pengasuhan yang tepat seiring dengan kemampuan  berbahasa  orang  tua  yang  akan  ditrasfer  pada  anak  lewat komunikasi yang efektif, maka segala hal positif berkenaan dengan tumbuhkembang anak yang sesuai harapan akan terpenuhi.
Teori-Teori Pembelajaran Bahasa Anak
Bahasa anak awalnya berkembang secara alami. Proses ini dikenal dengan pemerolehan bahasa. Melalui interaksi dengan lingkungan anak memperoleh     pengalaman     yang     memberi sumbangan terhadap perkembangan bahasa. Di samping itu, bahasa anak juga dapat distimulasi dengan berbagai cara. Stimulasi tersebut dikenal dengan pembelajaran yang direalisasi dalam bentuk  kegiatan-kegiatan  belajar atau  bermain. Agar pendidik dapat memberikan stimulasi yang tepat,   pendidik   perlu   memiliki   pengetahuan tentang perkembangan bahasa. Ada tiga teori dasar yang dapat digunakan untuk memahami perkembangan bahasa anak. Ketiga teori tersebut dikemukakan berikut ini:
1. Teori Behavioristik (Teori Perilaku) dari Skinner
Teori dalam aliran behavioristik yang diprakarsai oleh BF. Skinner yang menyatakan bahwa lingkungan memberi pengaruh utama bagi perkembangan bahasa  anak. Oleh  karenanya  orang  tua dan pendidik perlu aktif mengajak anak berbicara  dan  memberi  contoh penggunaan   bahasa   yang   baik.   Teori perilaku juga percaya bahwa agar anak berhasil dibutuhkan penguatan. Bentuk   penguatan   khususnya   adalah   pujian   atau   barang-barang sederhana.  Anak  perlu  diberi  contoh  ucapan  sehingga  anak  dapat meniru  ucapan  tersebut.  Atas keberhasilan anak mengulangi contoh yang diberikan, perlu diberi penguatan dan imbalan yang segera diberikan seperti ‘bagus’, pinter, diberi permen atau yang lainnya yang setimpal. Teori ini menekankan bahwa dalam perkembangan bahasa anak usia dini, orangtua dituntut untuk memberikan stimulasi, seperti aktif mengajak anak berbicara dan bercakap-cakap agar pencapaian kemampuan berbahasa anak maksimal.
Implementasi Teori Behavioristik Pada Pembelajaran Bahasa:
  • Perlu penguatan atau koreksi terhadap bahasa anak yang muncul karena  adanya  stimulus.  Bila  pengucapan  bahasa  tidak sebagaimana  harusnya,  orang  tua  atau  pendidikan  perlu mengkoreksi. Misalnya, kata makandiucapkan mam. Ini perlu dibetulkan dengan mengulangi pengucapan oh mau makan. Kalau pengucapan benar yang didiamkan saja. 
  • Pemberian  contoh yang baik dalam berbahasa untuk ditiru anak. Bahasa merupakan hasil dari suatu kebiasaan. Pengetahuan tidak berasal  dari  dalam  diri  seseorang,  tetapi  merupakan  hasil  dari interaksi dengan lingkungannya melalui pengkondisian stimulus yang menimbulkan respon. 
  • Latihan  yang diberikan  kepada  anak dapat berbentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon). Bisa juga kepada anak dikenalkan kata-kata baru melalui tahapan-tahapan. Anak belajar sesuatu mulai dari yang sederhana sampai yang rumit, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal dan abstrak (contoh : sistem pembelajaran drilling/pengulangan terus-menerus) Anak akan memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan dalam pembelajaran dan segera berikan balikan terhadap respon tersebut. 
  • Pada setiap respon positif (benar) dari anak perlu segera diberikan penguatan oleh pendidik baik dengan pujian atau hadiah.

2. Teori Nativistik dari Chomsky
Noam Chomsky mengkritik teori yang dikemukakan Skinner. Ia menyatakan bahwa perkembangan bahasa anak tidak ditentukan oleh lingkungan semata. Faktor genetik sangat menentukan perkembangan bahasa  anak.  Menurut  Noan  Chomsky  kemampuan  bahasa  anak terbentuk mulai dari konsepsi. Dengan kata lain, sejak lahir anak telah memiliki kemampuan berbahasa. Kemampuan tersebut dikenal dengan Language   Advice   Device   (LAD).   Chomsky  juga   memperkenalkan Universal Grammar dalam kemampuan bahasa anak. Ini merupakan kelemahan   dan   sumber   kritik   atas
teorinya Chomsky. Selanjutnya Chomsky juga menyatakan bahwa belajar bahasa sebaiknya sebelum usia sepuluh tahun. Kemampuan yang terbentuk pada saat dalam kandungan akan teraktualisasi atau berkembangan dengan  didukung  oleh  faktor  biologis dan faktor lingkungan setelah anak lahir. Untuk itu, Noam Chomsky menyatakan    faktor    lingkungan    juga    sangat    berperan    dalam perkembangan bahasa anak disamping kesiapan faktor biologis. Ada kemampuan  yang  tidak  mungkin  dimiliki  anak,  walau  lingkungan memberi stimulasi   yang maksimal kalau kondisi biologis belum siap untuk mencapai kemampuan tersebut. Misalnya, pengucapan huruf g’ tidak mungkin dimiliki sebelum alveolenatal matang untuk berfungsi. Teori Nativistik
  •  Mengutarakan bahwa bahasa sudah ada di dalarn diri anak. Pada saat seorang anak lahir, dia telah memiiiki seperangkat kemampuan berbahasa yang disebut Tata Bahasa Umum" atau 'Universal Grammar'. Teori ini mengatakan bahwa meskipun pengetahuan yang ada di dalam diri anak tidak rnendapatkan banyak rangsangan, anak akan tetap dapat mempelajarinya. Anak tidak sekedar meniru bahasa.yang dia dengarkan, tapi ia juga mampu menarik kesimpulan dari pola yang ada, hal ini karena anak memiliki sistem bahasa yang disebut Perangkat Penguasaan Bahasa. 
  • Teori Nativistik juga memberikan pengetahuan bahwa keterampilan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik anak, misalnya kematangan  organ-organ  bicara. Oleh karena  itu, pendidik dalam dalam memberikan stimulasi perlu memperhatikan kesiapan anak. Teori  ini  juga  memberikan  wawasan  bahwa  anak  akan  belajar bahasa dengan cepat sebelum usia 10 tahun. Artinya, pembelajaran bahasa  lebih  baik diberikan  sejak dini, karena  lebih dari usia  10 tahun anak akan mengalami kesulitan
3. Teori Konstruktivisme dari Piaget, Vygotsky, Gardner
  • Perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain. Dengan berinteraksi dengan orang lain, maka pengetahuan, nilai dan sikap anak akan berkembang. Anak memiliki perkembangan kognisi yang terbatas pada usia-usia tertentu, tetapi melalui interaksi sosial, anak akan mengalarni peningkatan kemampuan berpikir. 
  • Pengaruh  pada  pembelajaran.  Anak  akan  dapat  belajar  dengan optimal   jika  diberikan   kegiatan,   Sementara   anak   melakukan kegiatan, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi. Adanya anak yang lebih tua usianya atau orang dewasa yang mendampingi pembeiajaran dan mengajak bercakap-cakap akan menolong anak menggunakan kemampuan berbahasa yang lebih tinggi. Jika anak mengalami  kesulitan,   peran   orang   dewasa   yang   tepat   akan membantu  anak memecahkan  persoalan  sehingga  anak  dapat belajar sesuatu dari peristiwa tersebut. Karena itu pendidik perlu menggunakan metode yang interaktif, menantang anak untuk meningkatkan pembeiajaran dan menggunakan bahasa yang berkualitas.
logoblog

Thanks for reading KOMUNIKASI DAN BAHASA PADA ANAK

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Contoh Soal PLH Kelas VIII

SOAL PLH KELAS VIII PENGHIJAUAN LINGKUNGAN Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (X) pad...

close