GYMNOSPERMAE
Tumbuhan dibagi
menjadi dua, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (non vaskuler) dan tumbuhan
berpembuluh (vaskuler). Tumbuhan tak berpembuluh yaitu lumut, sedangkan
tumbuhan berpembuluh terdiri atas tumbuhan tak berbiji, yaitu paku dan tumbuhan
berbiji. Sedangkan tumbuhan berbiji sendiri dibagi dalam tumbuhan berbiji
terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae).
Tumbuhan berbiji ( Spermatophyta ) adalah tumbuhan
yang mempunyai bagian yang di sebut biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu
dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering disebut dengan tumbuhan berbunga
(Anthopyta). Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi peristiwa penyerbukan
dan pembuahan. Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan merupakan alat pembiakan
secara seksual (generatif). Selain itu, ada juga pembiakan secara aseksual
(vegetatif).
Tumbuhan berbiji di kelompokkan menjadi dua anak
divisi, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji terbuka, biji tertutup dengan
daging buah atau daun buah (karpelum). Misalnya, pada cemara, pinus, dan damar.
Sementara itu, pada tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh daging buah
atau daun buah. Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan
berbiji banyak sekali ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini
membuktikan bahwa tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan
tumbuhan yang memiliki bagian yang sangatlah banyak.
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji
terbuka. Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti
telanjang dan sperma yang berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan
sebagai tumbuhan berbiji terbuka.tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok
tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium).
Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang
menghasilkan biji. Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae atau Magnoliphyta),
biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak
terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji nampak (terekspos) langsung atau
terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon
(410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu,
Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini
menjadi batu bara : Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan
Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya
hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus
dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
Gymnospermae berasal dari Progymnospermae melalui
proses evolusi biji. Hal tersebut dapat dilihat dari bukti-bukti morfologi yang
ada. Selanjutnya Progymnospermae dianggap sebagai nenek moyang dari tumbuhan
biji. Progymnospermae mempunyai karakteristik yang merupakan bentuk antara
Trimerophyta dan tumbuhan berbiji. Meskipun kelompok ini menghasilkan spora,
tetapi juga menghasilkan pertumbuhan xylem dan floem sekunder seperti pada
Gymnospermae. Progymnospermae juga sudah mempunyai kambium berpembuluh yang
bifasial yang mampu menghasilkan xilem dan floem sekunder. Kambium berpembuluh
merupakan ciri khas dari tumbuhan berbiji. Salah satu contoh Progymnospermae
adalah tipe Aneurophyton yang hidup pada jaman Devon, sudah menunjukkan
system percabangan tiga dimensi dengan stelenya yang bertipe protostele. Contoh
lainnya adalah tipe Archaeopteris yang juga hidup di jaman Devon.
Kelompok ini dianggap lebih maju karena sudah menunjukkan adanya system
percabangan lateral yang memipih pada satu bidang dan sudah mempunyai struktur
yang dianggap sebagai daun. Batangnya mempunyai stele yang bertipe eustele yang
menunjukkan adanya kekerabatan dengan tumbuhan berbiji yang sekarang.
Ciri-ciri
Gymnospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
2.
Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa
herba. Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar. Akar dan
batang tersebut selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Berkas pembuluh
pengangkutan kolateral terbuka. Xilem pada gymnospermae hanya terdiri atas
trakeid saja sedangkan floemnya tanpa sel-sel pengiring.
3.
Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
4.
Bentuk perakaran tunggang.
5.
Daun sempit, tebal dan kaku.
6.
Tulang daun tidak beraneka ragam.
7.
Tidak memiliki bunga sejati.
8.
Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam
strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
9.
Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang
dihasilkan bunga ataupun runjung. Setiap biji mengandung bakal
tumbuhan , yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu proses reproduksi seksual.
Sesudah bertunas embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
10. Sperma atau
sel kelamin jantan menuju kesel telur atau sel kelamin betina melalui tabung
serbuk sari hanya terdapat pada tumbuhan berbiji.
11. Tumbuhan
biji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran
menghantar untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan – bahan lain.
12. Tumbuhan
berbiji terbuka memiliki pigmen hijau (klorofil) yang penting untuk
fotosintesis yaitu suatu proses dasar pembuatan makanan pada tumbuhan.
13. Gymnospermae
memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang. Daunnya jarang yang
berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan system pertulangan daunnya
tidak banyak ragamnya. Hal ini sangat berbeda dengan karakteristik daun yang
terdapat pada angiospermae yang sistem pertulangannya beraneka ragam.
Pembuahan tunggal terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji
terbuka. Berikut adalah urutan/langkah pembuahannya:
·
Pembuahan tunggal diawali dengan peristiwa menempelnya
serbuk sari pada permukaan atau kepala putik
·
Serbuk sari selanjutnya membentuk buluh serbuk sari
yang berkembang dari sel vegetatif di dalam serbuk sari.
·
Buluh serbuk sari tumbuh mengarah ke arkegonium
melalui mikrofil.
·
Sementara itu, sel generatif akan membelah menjadi sel
dislokator (tangkai sel) dan sel spermatogen (sel tubuh),
·
Sel spermatogen akan membelah menjadi dua, yang satu
berukuran besar dan yang satunya berukuran kecil.
·
Pada saat mencapai sel telur, sel dislokator dan sel
sperma kecil melebur (degenerasi)
No comments:
Post a Comment