PENGEMBANGAN KEMAMPUAN ANAK USIA
DINI
Deteksi dini perkembangan anak dilakukan
dengan cara pemeriksaan perkembangan secara berkala, apakah sesuai dengan umur
atau telah terjadi penyimpangan dari
perkembangan normal. Lima parameter yang dipakai dalam menilai perkembangan
kemampuan anak adalah:
1. Moral dan
Agama
2. Fisik
Motorik (Gerakan motorik kasar dan Gerakan motorik halus).
3. Kognitif
4. Bahasa
5. Sosial
Emosional Kemandirian
Pengembangan 5 Aspek Kemampuan Anak Usia
dini perlu dirangsang oleh orang tua/guru agar anak dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal dan sesuai umurnya.
Stimulasi adalah perangsangan
(penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari lingkungan anak.
Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang
dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi.
Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai
penguat yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Berbagai macam stimulasi
seperti stimulasi visual (penglihatan), verbal (bicara), auditif (pendengaran),
taktil (sentuhan) dll dapat mengoptimalkan perkembangan anak.
Pemberian stimulasi akan lebih efektif
apabila memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anak sesuai dengan tahap-tahap
perkembangannya. Pada tahap perkembangan awal anak berada pada tahap sensori
motorik. Pemberian stimulasi visual pada ranjang bayi akan meningkatkan
perhatian anak terhadap lingkungannya, bayi akan gembira dengan tertawa-tawa
dan menggerak-gerakkan seluruh tubuhnya.
Stimulasi visual dan verbal pada
permulaan perkembangan anak merupakan stimulasi awal yang penting, karena dapat
menimbulkan sifat-sifat ekspresif misalnya mengangkat alis, membuka mulut dan
mata seperti ekspresi keheranan, dll. Selain itu anak juga memerlukan stimulasi
taktil, kurangnya stimulasi taktil dapat menimbulkan penyimpangan perilaku
sosial, emosional dan motorik.
Perhatian dan kasih sayang juga merupakan
stimulasi yang diperlukan anak, misalnya dengan bercakap-cakap, membelai,
mencium, bermain dll. Stimulasi ini akan menimbulkan rasa aman dan rasa percaya
diri pada anak, sehingga anak akan lebih responsif terhadap lingkungannya dan
lebih berkembang.
Bermain, mengajak anak berbicara, dan
kasih sayang adalah ’makanan’ yang penting untuk pengembangan kemampuan anak,
seperti halnya kebutuhan makan untuk pertumbuhan badan. Bermain bagi anak tidak
sekedar mengisi waktu luang saja, tetapi melalui bermain anak belajar
mengendalikan dan mengkoordinasikan otot-ototnya, melibatkan perasaan, emosi,
dan pikirannya. Sehingga dengan bermain anak mendapat berbagai pengalaman
hidup, selain itu bila dikakukan bersama orang tuanya hubungan orang tua dan
anak menjadi semakin akrab dan orang tua juga akan segera mengetahui kalau
terdapat gangguan perkembangan anak secara dini.
Buku bacaan anak juga penting karena akan
menambah kemampuan berbahasa, berkomunikasi, serta menambah wawasan terhadap
lingkungannya. Untuk perkembangan motorik serta pertumbuhan otot-otot tubuh
diperlukan stimulasi yang terarah dengan bermain, latihan-latihan atau olah
raga. Anak perlu diperkenalkan dengan olah raga sedini mungkin, misalnya
melempar/menangkap bola, melompat, main tali, naik sepeda dll)
Seorang ahli mengatakan bahwa prioritas
untuk anak adalah makanan, perawatan kesehatan, dan bermain. Makanan yang baik,
pertumbuhan yang adekuat, dan kesehatan yang terpelihara adalah penting,
tetap perkembangan intelektual juga
diperlukan. Bermain merupakan ”sekolah” yang berharga bagi anak sehingga
perkembangan intelektualnya optimal.
Di bawah ini ada beberapa contoh alat
permainan balita dan perkembangan yang distimuli:
1. Pengembangan
Moral Agama
Buku-buku cerita
bergambar tentan agama, lagu-lagu keagamaan
2. Pengembangan
kemampuan fisik motorik
Motorik Kasar: Sepeda roda tiga/dua, bola, mainan yang ditarik atau
didorong
Motorik halus: Gunting, pensil, bola, balok, lilin.
3. Pengembangan
Kemampuan Kognitif:
Buku bergambar, buku cerita, puzzle, lego, boneka, pensil warna, radio.
4. Pengembangan
Kemampuan Bahasa:
Buku bergambar, buku cerita, majalah, radio tape, TV
5. Pengembangan
Kemampuan Sosial Emosional
Alat Permainan yang
dapat dipakai bersama, misal: kotak pasir, congklak
6. Menolong
diri sendiri:
Gelas/piring plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki
Alat Permainan Untuk Membantu
Pengembangan Lima Aspek Kemampuan Anak Usia Dini
0 – 12 bulan
Tujuan:
Melatih refleks-refleks (untuk anak
berumur 1 bulan), misalnya mengisap, menggenggam.
Melatih kerja sama mata dengan tangan
Melatih kerja sama mata dengan telinga
Melatih mencari obyek yang ada tetapi
tidak kelihatan
Melatih mengenal sumber asal suara
Melatih kepekaan perabaan
Melatih keterampilan dengan gerakan
berulang-ulang
Alat permainan yang dianjurkan:
Benda-benda yang aman untuk dimasukkan
mulut atau dipegang
-
Alat permainan yang berupa gambar atau
bentuk muka
-
Alat permainan lunak berupa boneka orang
atau binatang
-
Alat permainan yang dapat digoyangkan dan
keluar suara
-
Alat permainan berupa selimut dan boneka
12 – 24 bulan
Tujuan:
-
Mencari sumber suara/mengikuti sumber
suara
-
Memperkenalkan sumber suara
-
Melatih anak melakukan gerakan mendorong
dan menarik
-
Melatih imajinasinya
-
Melatih anak melakukan kegiatan
sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
-
Genderang, bola denga giring-giring
didalamnya
-
Alat permainan yang dapat didorong dan
ditarik
-
Alat permainan yang terdiri dari: alat
rumah tangga (cangkir, piring, sendok, botol plastik, ember dll.), balok-balok
besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas-kertas untuk dicoret,
krayon/pensil warna.
25 – 36 bulan
Tujuan:
-
Menyalurkan emosi/perasaan anak
-
Mengembangkan ketrampilan berbahasa
-
Melatih motorik halus dan kasar
-
Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung,
mengenal dan membedakan warna)
-
Melatih kerja sama mata dan tangan
-
Melatih daya imajinasi
-
Kemampuan membedakan permukaan dan warna
benda
Alat permainan yang dianjurkan:
-
Lilin yang dapat dibentuk
-
Alat-alat untuk menggambar
-
Puzzle sederhana
-
Manik-manik ukuran besar
-
Berbagai benda yang mempunyai permukaan
dan warna berbeda
-
Bola
36 – 72 bulan
Tujuan:
-
Mengembangkan kemampuan menyamakan dan
membedakan
-
Mengembangkan kemampuan berbahasa
-
Mengembangkan pengertian tentang
berhitung, menambah, mengurangi
-
Merangsang daya imajinasi dengan berbagai
cara bermain pura-pura (sandiwara)
-
Membedakan benda dengan perabaan
-
Menumbuhkan sportivitas
-
Mengembangkan kepercayaan diri
-
Mengembang kreativitas
-
Mengembangkan koordinasi motorik
(melompat, memanjat, lari dll)
-
Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi,
motorik halus dan kasar
-
Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
dengan anak dan orang diluar rumahnya
-
Memperkenalkan pengertian yang bersifat
ilmu pengetahuan, misalnya pengertian terapung dan tenggelam
-
Mengenalkan suasana kompetisi, gotong
royong
Alat permainan yang dianjurkan:
-
Berbagai benda dari sekitar rumah, buku
bergambar, majalah anak-anak, alat gambar dan tulis, kertas untuk belajar
melipat, gunting, air
-
Teman-teman bermain: anak sebaya, orang
tua, orang lain diluar rumah
No comments:
Post a Comment