Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Business

Saturday, 4 August 2018

Kamera

  kangato       Saturday, 4 August 2018
KAMERA


Pengertian Kamera
Kamera- merupakan seperangkat perlengkapan yang memiliki fungsi untuk mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar yang merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa. Untuk yang pertama kalinya kamera disebut juga dengan kamera obscura. Kata ini berasal dari bahasa latin yang artinya “ ruang gelap”. Kamera obscura adalah sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak, yang bisa memantulkan cahaya dengan menggunakan dua buah lensa konveks, setelah itu menempatkan gambar objek eksternal itu pada sebuah kertas/film. Penempatan film tersebut ada pada pusat fokus dari lensa.
 
Komponen kamera
Sebuah kamera minimal terdiri atas:
·       Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)
·       Sistem lensa
·       Pemantik potret (shutter)
·       Pemutar film

Badan kamera
Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar film.
Di dalam kamera untuk tujuan seni fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur, antara lain:
·       Pengatur ISO/ASA Film.
·       Shutter Speed.
·       Aperture (Bukaan Diafragma).
Jika diperlukan bisa pula ditambah peralatan:
·       Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash)
·       Tripod
·       Lightmeter

Bagian-bagian Kamera
1.              Lensa, yaitu bagian kamera yang berada di bagian depan kamera  dan menyatu dengan body kamera. Fungsi lensa sendiri yaitu sebagai pemantul objek yang akan di bidik.
2.              Tombol Stabilizer (IS, VR, VC), yaitu bagian kamera yang berfungsi untuk menstabilkan getaran tangan saat hendak membidik objek. Namun sayangnya tidak semua lensa memiliki fitur ini.
3.              Tombol pembuka lensa, lensa merupakan bagian dari kamera yang dapat di pisahkan dengan body kamera. Nah untuk melepaskan lensa dari bodynya, anda cukup menekan tombol pembuka lensa sembari memutar lensa ke arah kiri.
4.              Tombol fokus sendiri terdiri dari 2 mode, yaitu mode auto fokus (AF) dan manual focus (MF). Model AF di gunakan saat anda enggan mengatur titik fokus secara manual, sedangkan MF di gunakan untuk mengatur titik fokus secara manual.
5.              Tombol pembuka flash, tombol yang hanya akan berfungsi ketika kamera dalam keadaan standby. 
6.              Built-in flash light, yaitu blitz atau flash, dimana lampu ini sering kali di terjemahkan sebagai lampu kilat. Dan berfungsi untuk membantu pencahayaan saat pemotretan pada kondisi gelap.
7.              Tombol shutter, yaitu bagian kamera yang berfungsi untuk mengambil gambar.
8.              Grip, yaitu bagian kamera yang menonjol di sebelah kanan anatomi dan berfungsi untuk pegangan kamera.
9.              Anti red eye, bagian kamera yang berfungsi untuk mencegah hasil gambar dengan mara subjek nampak merah.
10.          Tombol review, untuk melihat hasil foto yang ada pada layar LCD.
11.          Tombol delete, berfungsi untuk menghapus foto atau data lain pada kamera.
12.          Tombol navigasi, yaitu tombol yang berfungsi untuk mengendalikan program kamera, dan biasa bentuk tombol navigasi di setiap kamera berbeda.
13.          Tombol Fn/Q, yang berfungsi untuk mengubah fungsi tombol navigasi menjadi fungsi shortcut.
14.          Tombol AV, berfungsi untuk mengatur bukaan diafragma/aperature.
15.          Tombol zoom, berfungsi untuk memperbesar hasil foto maupun mendekatkan objek yang hendak di bidik.
16.          Mode-dial, adalah menu yang berfungsi untuk merubah mode eksposure/modus pemotretan.
17.          Tombol Lifeview, berfungsi untuk mengalihkan layar bidik dari viewfinder ke liveview.
18.          Viewvinder, jendela kecil yang berfungsi untuk melihat objek yang hendak di bidik.
19.          Tombol menu, untuk menunjukkan pengaturan utama pada kamera.
20.          Layar LCD, bagian utama kamera yang akan menampilkan keterangan settingan kamera.
21.          Tombol ISO, tombol pintas untuk mengatur ISO.
22.          Main-dial, navigasi yang berfungsi untuk menggeser pilihan menu.
23.          Tombol display, berfungsi untuk mengaktifkan mode standby.
24.          Tombol on/off, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan kamera.

Sistem lensa
Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam. Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma.
Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan. Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele lens), dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom. Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto. Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa). Focal lenght memengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.

Pemantik Potret
Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.
Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan.
Bagian lain
Bagian lain sebuah kamera, antara lain:
1.        Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat disingkapkan pada objek
2.        Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film,
3.        Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan
4.        lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.
Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.

Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya
Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).
a.      Kamera film
Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.
b.      Jenis film
Pembagian film berdasarkan ukuran:
·       Small format (35mm)
·       Medium format (100-120mm)
·       Large format
Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film harus menggunakan kamera yang berbeda pula.
Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:
·       Film hitam putih
·       Film warna
·       Film positif
·       Film negatif
·       Film daylight
·       Film tungsten
·       Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)
c.       Kamera polaroid
Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.
d.      Kamera digital
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda. Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory card

Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja
a.      Kamera single lens reflect
Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan.
b.      Kamera instan
Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur.
c.       Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder
Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi fotografi. Fotografer ahli biasanya akan lebih memilih viewfinder dengan kualitas baik dan mampu memberikan gambaran tepat seperti apa yang akan tercetak.
d.      Kamera saku
Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa diganti,umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan. Cahaya yang melewati lensa langsung membakar medium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela bidik(viewfinder) dengan lensa.
e.       Kamera TLR
Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di bawahnya. Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.


Kesimpulan
Kamera merupakan salah satu alat optik yang dapat digunakan untuk menghasilkan gambar. Kamera memiliki empat bagian utama, yaitu lensa positif sebagai pembias cahaya untuk pembentukan bayangan, diafragma yang mengatur banyak cahaya yang melalui lensa, shutter mengatur jumlah cahaya yang mengenai film, dan film sebagai tempat perekam bayangan yang dibentuk lensa.
Prinsip kerja pada kamera, letak bayangan dapat diatur dengan memariasi jarak antara lensa dengan film agar bayangan terbentuk pada film. Dalam mengatur fokus lensa perlu diperhatikan panjang fokus lensa. Sebab semakin besar panjang fokus sebuah lensa kamera semakin besar pula jarak bayangan (s’) sehingga bayangan yang terbentuk akan lebih jelas.

logoblog

Thanks for reading Kamera

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Contoh Soal PLH Kelas VIII

SOAL PLH KELAS VIII PENGHIJAUAN LINGKUNGAN Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (X) pad...

close