KELINCI
Morfologi Kelinci
Morfologi luar kelinci (Lepus nigricollis) Tubuh
kelinci (Lepus nigricollis. Di bagi menjadi empat bagian yaitu: Caput (kepala),
Cervix (leher), Truncus, (Badan) dan Cauda (Ekor). Pada caputterdapat rima oris
(rongga mulut), vibrisae, nares, organo visus dan telinga yang panjang ubuh
bagian luar kelinci (Lepus nigricollis) di lapisi oleh kulit danditumbuhi oleh
banyak rambut. Bangun hidung silindris. Mempunyai gigi seriyang di gunakan
untuk memotong-motong makanan sebelum makanan ditelan. Mempunyai daun telinga
yang panjang dan menghadap ke depan. Kaki berjumlah dua pasang, kaki bagian
depan lebih pendek daripada bagian belakang (Rictche,1983).
Telinga kelinci yang panjang, sekitar 10 cm lebih,
mungkin asalah bentuk adaptasi kelinci untuk mendeteksi predator. Kelinci
memiliki kaki balekang yang besar dan kuat. Pada setiap kaki terdapat 5 jari,
dan salah satunya lebih kecil dari lainnya. Kelinci berjalan dengan ujung–ujung
kakinya. Kelinci liar tidak berbeda jauh dengan kelinci peliharaan dalam hal
anatomi. Ukuran kelinci berkisar antara 20 cm sampai 50 cm pada lebarnya dan
0,4 kg sampai 2 kg beratnya. Biasanya bulu kelinci panjang dan halus,
dengan berwarna coklat, abu-abu dan biasanya warna gelap lainnya. Ekornya
pendek dan berwarna kecoklatan (pada jenis cottontails putih diatasnya). Sistem
reproduksi tersusun atas sistem genital interna dan eksterna. Pada hewan betina
organ interna berupa sepasang ovarium dan uterus.
Anatomi Kelas Mamalia
1. Sistem syaraf
Sistem syaraf terdiri atas dua bagian yaitu, syaraf
pusat dan syaraf perifer. Dan sebagai pusat adalah otak dan medula spinalis
(sumsum tulang belakang). Sistem syaraf pusat memiliki tugas untuk mengolah
informasi yang masuk, otak depan untuk membau, otak tengah untuk melihat, dan
otak belakang untuk mendengar. Sedangkan pada sistem syaraf tepi (perifer)
memiliki fungsi untuk mengumpulkan informasi yang berbentuk rangsangan listrik
(impuls) dari berbagai organ dalam dan luar untuk disampaikan pada syaraf
pusat, juga membawa impuls dari syaraf menuju pusat motorik tubuh (Jasin,
1984).
2. Sistem Rangka
Skeleton sebagian besar terdiri atas tulang keras dan
tulang rawan pada permukaannya sambung menyambung pada bagian tertentu.
Disamping tulang rawan terdapat tulang membran dan kadang-kadang tendon
tertentu yang berisi sel-sel tulang dikenal sebagai ossemoidus. (Jasin, 1984).
Sistem skeleton pada kelinci sama seperti pada mamalia
lainnya (termasuk manusia). Pada setiap rahang terdapat gigi seri (insisipus),
2 buah di atas dan satu buah dibawah, gigi taring (caninus) tidak terdapat pada
kelinci, gigi premolar (3 buah di atas dan 2 buah dibawah), gigi molar (3 buah
di atas dan 3 buah di bawah) (Brotowidjoyo, 1994). Rangka dan otot memepunyai
hubungan kerja sama yang erat dengan otot. Bahan rangka dibina atas 3
komponene, yaitu : tulang, tulang rawan dan jaringan pengikat (Yatim, 1996).
3. Sistem Otot
Pada mamalia ada 3 macam otot, yaitu : otot lurik,
otot polos dan otot jantung. Otot lurik memiliki miofibril yang tampak
memantulkan cahaya berselang-seling, gelap terang berjejer teratur membentuk
seperti pita vertikal terhadap poros otot, sehingga disebut otot lurik. Sel
otot polos berbentuk gelendong. Sel bertetangga yang dihubungkan dengan
junctional compleks, sekeliling sel ada selaput jaringan pengikat endomisium.
Otot jantung dibina atas otot, lurik, bercabang-cabang dan bertemu dengan serat
tetangga, sehingga secara keseluruhan terbentuk jalinan serat otot. Terdapat
pada jantung. Persyarafan : autonom, tak dibawah kesadaran atau kemauan
(involunter).
4. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan pada kelinci (Lepus
nigricollis) terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus,
intestinum dan berakhir di anus. Rongga mulut pada kelinci (Lepus nigricollis)
dibentuk oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun yang berupa
langit-langit keras disebelah anterior dan palatum molle yang merupakan
langit-langit lunak dan didalam rongga mulut terdapat gigi yang tertanam dalam
alveolus (lubang dalam rahang). Gigi pada kelinci (lepus nigricollis) berfungsi
untuk memotong atau mengerat makanan. Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang
mulut yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi.
Oesophagus merupakan pipa musculus yang sempit yang menembus diafragma masuk ke
dalam abdomen. Ventriculus merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesophagus
yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan
fundus. Selain itu terdapat juga kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar
ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar
empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar
pencernaan (Brotowidjoyo, 1994).
Lidah mempunyai papila perasa. Terdapat 4 pasang
kelenjar ludah, yaitu parotid, infraorbital, submaxilari dan sublingual.
Terdapat kandung empedu dengan saluran getah pankreas yang bermuara
kedalam duodenum. Sekum (caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya
kira-kira 50 cm dengan apendiks fermiformis (umbai cacing) yang bentuknya
seperti jari (Brotowidjoyo, 1994).
5. Sistem Pernafasan
Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada, yang dapat
dibesarkan atau disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan
pada paru-paru masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga
percabangan yang terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan
berakhir pada ujung yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas
permukaan paru-paru, sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran
udara pernafasan oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus (Brotowidjoyo,
1994).
Urutan
jalannya pernafasan pada kelinci (Lepus nigricollis) adalah :
- Nares
eksterna (Lubang hidung luar)
- Cavum
nasalis (rongga hidung)
- Nares
internal (lubang hidung dalam)
- Pharink
(tekak)
- Larynk
(jakun)
- Trachea
(tenggorok)
- Bronchus
(cabang dari trachea)
- Bronchiolus
(cabang dari brochus)
- Alveolus
(kantong udara)
6. Sistem Peredaran Darah
Menurut Yatim (1996), sistem peredaran darahnya
memiliki 3 komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh dan darah. Karakteristik
yang paling menonjol pada kelinci adalah percabangan lengkung aorta menjadi
arteri innominator dan arteri subklavia kiri. Arteri innominator juga bercabang
menjadi 3, yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri
karotis kiri (Brotowidjoyo, 1994).Menurut Anynomous (2007), rongga jantung pada
kelinci terpisah secara sempurna oleh sekat membujur, menjadi rongga jantung
kiri dan kanan. Rongga jantung kiri mengandung darah yang kaya dengan oksigen
yaitu oksigen dari darah arteri. Rongga jantung yang berisi darah yang
mengadung karbondioksida adalah vena. Masing-masing rongga tadi tersekat lagi
menjadi serambi jantung dan bilik jantung yang saling berhubungan dengan katub
atau kleb. Sistem peredaran darah pada kelinci (Lepus nigricollis) merupakan
sistem peredaran darah tertutup.
Pembuluh
darah dibagi atas (Yatim, 1996) :
- Pembuluh
nadi
- Pembuluh
balik
- Pembuluh
kapiler
- Pembuluh
limfa
7. Sistem Ekskresi
Organ ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis) yaitu
berupa sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas
peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui
pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi
sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga
banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya
yang dipengaruhi oleh makanannya (Anynomous, 2007). Pada mamalia
ginjal adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah. Urin keluar
meninggalkan ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut
mengosongkan isinya kedalam kandung kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin
meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang di sebut
uretra (Campbell, 2003).
8. Sistem Reproduksi
Fertilisasi pada kelinci terjadi secara internal.
Testis terkandung dalam saku krotal.perkembangan embrio terjadi di dalam
uterus. Plasenta kelinci terbentuk dari persatuan antara korion dan allantois.
Lama kandungan (gestasi) 30 hari. Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi
simultan. Kelinci dewasa secara seksual berumur 3 bulan (Brotowidjoyo, 1994).
Kelinci terkenal karena sistem reproduksinya yang betina berevolusi segera
setelah senggama sehingga pembuahan terjamin. Selain itu kelinci betina
mempunyai sistem reproduksi yang istimewa yaitu mampu mengandung 2 rumpun anak
sekaligus karena memiliki rahim ganda. Pembuahan pada rahim yang 1 tidak menghalangi
ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini di sebut superfetasi dan
meskipun langka dianggap cukup sering terjadi (Oliver, 1984)
No comments:
Post a Comment