Pendidikan Progresif
Jhon
dewey, yang dikenal sebagai bapak pendidikan progresif, menekankan bahwa
pendidikan dipandang sebagai proses sepanjang hidup,Dewei (1983) berpendapat
bahwa pendidikan sebagai persiapan untuk kehidupan masa dewasa. Pelaksanaan
pendidikan progresif dibangun berdasarkan prinsip konstruktif. Pendidikan yang
berpusat pada anak mendudukung lingkungan belajar yang meningkatkan
keterampilan dan minat masing – masing anak sementara itu pula memperlihatkan
pentingnya pembelajaran antar teman sebaya dan pembelajaran dalam kelompok -
kelompok kecil.
Pembelajaran
yang berpusat pada anak merancang berkesempatan bagi anak untuk memilih melalui
susunan kelas. Setiap kelas memiliki beberapa pusat kegiatan yang berisi
berbagai macam bahan ajar bagi eksplorasi dan perminan. Pusat kegiatan bervariasi dari satu kelas ke kelas
lainnya, namun semua kelas memiliki pusat kegiatan utama, yaitu :
a. Kesenian
Pusat
kesenian mendorong anak–anak untuk mengembangkan dan mengeksplorasi kreativitas mereka serta
bersenang – senang dengan bahan–bahan baru dan pengalaman fisik (Cat, Kertas,
Crayon, gunting).
kegiatan melukis |
b. Memasak
Memasak
merupakansaat yang istimewa bagi anak untuk mengalami pross reaksi ilmiah.
Mencicipi makanan – makanan baru, menyantap makanan, dan menimbang makanan akan
membuat mereka memahami konsep matematika.
kegiatan memasak |
c. Drama Peran
Pusat
drama peran memiliki baju – baju bagus dan benda benda lain yang mendorong anak
memperagakan apa yang mereka lihat dari kehidupan mereka, membantu mereka untuk
memahami dunia mereka dan memainkan berbagai macam peran.
kegiatan bermain drama |
d. Pusat Kegiatan
Bacaan dan Tulisan
Pusat
kegiatan membaca dan menulis meliputi buku–buku dan bahan–bahan untuk kegiatan
menyimak dan menulis. Wilayah ini adalah tempat yang tenang sehingga anak–anak
dapat melihat buku, membacakan temannya atau meminta guru untuk membacakannya.
kegiatan membaca dan menulis |
e.
Matematika/
Berhitung
Tempat
untuk matematika/ berhitung memiliki buah–buahan yang dapat dipisah–pisahkan
dan disatukan anak–anak. Seperti puzzle dan balok–balok kecil. Disini
permainan–permainan bersifat dapat belajar mencocokan, berhitung, dan
mengelompokan serta menciptakan sendiri permainan yang mereka sukai dan
berlatih kemampuan berbahasa mereka.
f.
Musik
Musik
dapat dipergunakan sepanjang hari untuk menyatukan kegiatan pembelajaran. Bernyanyi, menggerakan badan, bertepuk tangan,
menari dan memainkan alat musik atau menyimak dengan tenang. Kesemuanya dapat
diberikan sebagai kegiatan pembelajaran sepanjang hari. Musik mengembangkan
panca indra, mengajarkan ritme, berhitung dan pola kalimat, memperkuat otot
halis dan kasar dan mendorong kreatifitas.
kegiatan bermusik |
G. Kegiatan diluar
Kelas
Kegiatan
diluar kelas merupakan bagian yang penting dalam jadwal sehari–hari. Semuanya
dapat dipelajari dan diajarkan didalam atau diluar kelas. Anak–anak dapat
belajar ilmu pengetahuan alam, matematika, keterampilan sosial dan
mengembangkan kecintaan terhadap lingkungan. Mereka juga dapat meningkatkan
penggunaan otot – otot halus dan kasar. Lingkungan diluar kelas dipandang
sebagai wilayah perluasan kelas dan kegiatan pembelajaran diluar kelas
direncanakan secermat kegiatan di dalam kelas.
H. Pasir dan Air
Anak–anak
sibuk bermain di pusat pembelajaran pasir dan air, baik di dalam kelas, dimeja
pasir dan air maupun diluar kelasdi wilayah kotak air dan pasir.Wilayah–wilayah
ini menawarkan banyak kesempatan bagi anak anak untuk menggunakan panca indra
mereka. Bahan–bahan yang digunakan dipusat pembelajaran ini antara lain sekop,
saringan dan ember kecil.
I. Ilmu Pengetahuan Alam
Pusat
pembelajaran Ilmu Pengetahuan alam (IPA) mencerminkan langsung minat anak–anak
terhadap kejadian–kejadian almiah dan benda–benda yang mereka temukan. Guru
mempersiapkan tempat dikelas untuk pameran dan ekslporasi yang menarik.
Pembelajaran juga berlangsung pada ilmu lingkungan hidup dan alamiah saat
anak–anak me;lihat tumbuh-tumbuhan, pepohonan dan binatang. Peran guru adalah
menekankan proses ilmiah.
Para guru bertanggung
jawab untuk menciptakan lingkungan, memancing pembicaraan, menimbulkan
keingintahuan dan memperhatikan anak anak. Sehingga kegiatan pembelajaran dapat
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan anak yang berubah–ubah.
No comments:
Post a Comment