BAHAN-BAHAN KIMIA
1. H2S
(Asam Hidrosulfur/Hydrogen Sulfida)=> mempunyai berat molekul 34,08/.
Bersifat racun dan mudah terbakar. Uapnya juga beracun, jika terhirup dapat
menyebabkan gangguan pernafasan, gangguan panca indera,
Pingsan, bahkan kematian.
2. NaoH
(Natrium Hidroksida/Kaustik soda/Sodium Hidroxide)=> Mempunyai berat molekul
40,01. Bersifat korosif, higroskopis dan mudah menyerap gas
karbondioksida. Jika bersentuhan langsung dengan anggota tubuh dapat merusak
jaringan organ.
3. Ag NO3
(Perak-Nitrat/ Silver-Nitrate)=> Perak Nitrat adalah bahan Kimia yang
bersifat racun dan korosif, memiliki berat molekul 169,89. Jika tersentuh dapat
menggantu kulit dan lapisan Mukosa. bahan kimiaini biasanya di simpan dalam
botol berwarna di ruangan yang gelap dan jauh dari bahan-bahan yang mudah
terbakar.
4. HCL (Asalm
Klorida/ Hidrochloric acid)=>Bahan kimia yang dapat menyebabkan luka bakar
dan kulit melepuh. Uapnya juga beracun dan dapat membuat orang pingsan.
Bahan kimia ini memiliki berat molekul 36,45.
5. HCN (Asam
Sianida/Prussic acid)=> memiliki berat molekul 27,06. Sangat beracun!
Menghirup atau terminum bahan kimia ini dapat menyebabkan pingsan dan kematian.
Sedapat mungkin hindarkan diri dari bersentuhan atau terhirup gasnya.
6. H2SO4
(Asam Sulfat/Sulfuric Acid)=> Memiliki berat molekul 98, 08. Bersifat
racun dan sangat korosif dan hgroskopis. Dapat membakar bahan Organik.
Kontak langsung dengan kulit dapat menyebabkan kulit melepuh seperti terbakar.
Jika terkena mata dapat menyebakan kebutaan. Uapnya yang beracun jika terhirup
dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Asam Sulfat dapat larut dalam air dan
Alkohol. /eaksi dengan keduanya akan menimbulkan penyusutan volume dan
menghasilkan panas.
7. HF (Asam
Fluorida/Hydrofluoric acid)=> Berat molekul 20,008. Sangat beracun. Dapat
menyebabkan iritasi kulit, kebutaan dan gangguan pernafasan. Jika bereaksi
dengan amonia dan logam akan menghasilkan gas beracun.
8. NH3
(Ammonia)=> Mempunyai berat molekul 17,03. dalam bentuk gas sangat berbahay
bagi makhluk hidup. Menghirup amoniak kosentrasi tinggi dapat menyebakan
pembengkakkan saluran pernafasan dan sesak nafas. Jika terkena mata dapat
menyebabkan kebutahan.
9. HNO3
(Asam Nitrat/Nitric Acid)=> Mempunhyai berat molekul 63,016. Bersifat
korosif dan beracun. Jika tersentuh kulitdapatmenyebabkan luka bakar dan jika
terhirup dapat menyebabkan kematian.
10. Hg (Air
raksa/Quick SIlver)=> mempunhayi berat atom 200,59. Bersifat korosif dan
beracun
N0
|
Nama Bahan
|
Keamanan dan Pengamanan serta karakteristiknya
|
1.
|
Acetic
acid
|
Zat cair,
jika terkena kulit dapat menyebabkan luka bakar. Sebagai uap dapat mengganggu
alat pernapasan, kulit dan mata. Sehingga harus memakai masker dan sapu
tangan, juga baju praktikum. Dalam laboratorium biasa digunakan sebagai asam
lemah.
|
2.
|
Acetone
|
Zat cair.
Sangat mudah terbakar, keracunan jika termakan atau terhirup uapnya Sehingga
hrus memakai masker dan sapu tangan, juga baju praktikum.
|
3.
|
Aluminium
metal
|
Logam yang
ringan, berwarna putih, berbentuk lempengan putih
|
4.
|
Aluminium
sulfat
|
Kristal,
garam berwarna putih, larut dalam air. Dapat digunakan sebagai pengganti
tawas.
|
5.
|
Ammonia
concetrated
|
Larutan
pekat gas amonia dalam air. Jika kena kulit, mata dapat mentebabkn iritasi.
Sebagai uap dapat mengganggu alat pernapasan. Jika tertelan menimbulkan
kerusakan hebat didalam perut. Biasanya digunakan sebagai basa lemah.
|
6.
|
Ammonium
chloride
|
Kristalnya
berwarna putih, mudah larut dalam air. Zat padatnya mudah menyembul jika
dipanaskan. Larutannya bersifat asam.
|
7.
|
Ammonium
sulphate
|
Kristal
berwarna putih, mudah larut dalam air. Pupuk Z.A adalah ammonium sulfat
|
8.
|
Benzena
|
Zat cair
tak berwarna, sangat mudah terbakar. Jika tremakan, terhisap, oleh kulit atau
masuk melalui pernafasan dapat menimbulkan keracunan. Batasilah pengunaan
bahan ini mengingat kemungkinan bahaya yang akan ditimbulkannya. Sebagai
pelarut lebih baik gunakan bahan lain.
|
9.
|
Butanol
|
Zat tak
berwarna, mudah terbakar. Zat cair atau uapnya dapat mengganggu alat
pernafasan, mata dan kulit.
|
10.
|
Bromthymol
blue
|
Indikator
asam basa trayek pH : 6,0-7,0. Perubahan warna : kuning-biru. Suatu larutan
dengan pH 6,0 jika ditetesi bromtimol biru berwarna kuning dan warna itu
berubah menjadi warna biru, apabila pH larutan naik mencapai 7,6.
|
11.
|
Calcium
hypochlorite
|
Serbuk
pengelantang mengandung sebagian besar kalsium hipoklorit. Digunakan untuk
mengelentang yaitu memutihkan benda yang dikelantang. Dapat digunakan sebagai
bahan pembuat gas klor, dengan menambahkan sembarang asam kepada serbuk
kalsium hipoklorit. Gas klor bersifat racun.
|
12.
|
Calcium
oxide
|
Kalsium
okside disebut juga kapur tohor.
|
13.
|
Carbon disulphide
|
Zat cair
tak berwarna, sangat mudah terbakar. Keracunan jika termakan. Terisap dalam
pernapasan dapat menyebabkan pingsan. Cairan atau uapnya mengganggu mata.
Digunakan sebagai bahan pelarut. Batasi penggunaan untuk mencegah akibat
buruknya.
|
14.
|
Carbon
tetrachloride
|
Zat cair
tak berwarna, berat, bau manis. Digunakan sebagai pelarut yang tak dapat
terbakar. Keracunan jika termakan atau terhisap.
|
15.
|
chlroform
|
Zat cair
tak berwarna bersifat racun. Berbahaya jika termakan atau terhisap uapnya melalui
pernapasan. Digunakan sebagai obat bius.
|
16.
|
Cobalt
(II) chloride
|
Zat padat
kristalnya berwarna merah, sangat mudah menyerap air, bahkan mengikat uap air
dala udara. Zat padatnya yang kering atau dipanaskan sehingga kering,
berwarna biru, tetapi segera berubah menjadi merah jika kena air atau uap
air. Karena sifatnya itu ia dapat digunakan untuk menguji kelembapan udara.
Kertas kobalt (II) klorida digunakan untuk menguji apakah suatu cairan
mengandung air atau tidak. Perubahan terjadi dari biru manjedi merah.
|
17.
|
Copper
(II) sulphate
|
Kristal
berwarna biru, jika dipanaskan sampai kering warnanya berubah menjadi putih.
Berbahaya jika termakan dapat menyebabkan muntah atau mencret. Zat padat debu
atau larutannya dapat mengganggu amata atau alat pernapasan.
|
18.
|
Ethanol
|
Zat cair,
mudah terbakar. Biasa disebut alkohol, memabukkan dan merusak kesehatan jika
diminum. Sering digunakan sebagai pelarut.
|
19.
|
Formalin
40%
|
Digunakan
sebagai pencegah hama, dan sebagai cairan untuk merendam hewan-hewan kecil
yang diawetkan.
|
20.
|
Glukose
|
Zat padat,
kristalnya tak berwarna. Termasuk golongan monosakarida.
|
21.
|
Hydrochloric
acid, concentrated
|
Zat cair,
racun, korosit. Cairan maupun uapnya merusak kulit, mata, alat pernapasan,
dan merusak pakaian. Digunakan sebagai asam kuat. Bahaya berkurang jika
larutan diencerkan.
|
22.
|
Iodine
cristal
|
Jika
yodium padat kena kulit dapat menyebabkan luka bakar. Uapnya mengganggu mata,
alat pernapasan. Bahaya jika termakan. Larutan yodium digunakan untuk
membuktikan adanya amilum (kanji). Uapnya merusak label botol-botol. Karena
itu botol yodium hendaknya disimpan terpisah dari botol-botol yang lain.
|
22.
|
Iron (II)
sulphate
|
Zat pada
tidak berwarna, mudah teroksidai oleh udara.
|
23.
|
Kaolin
|
Kaolin
adalah aluminium silikat terhidrat berbentuk atanah liat
|
24.
|
Lead
metal, foil
|
Logam
lunak, berwarna putih kebiruan.
|
25.
|
Lead
nitrate
|
Zat padat,
debunya menyebabkan keracunan bila termakan atau terhisap dalam pernapasan.
|
26.
|
Magnesium,
metal, ribon
|
Mudah
terbakar dengan nyala putih sangat terang dan menyilaukan. Diudara mudah
sekali teroksidasi membentuk lapisan abu-abu kehitaman.
|
27.
|
Magnesium
sulphate
|
Zat padat.
Disebut juga garam inggris.
|
28.
|
Mercury
(II) okside red
|
Berbahaya
jika termakan, terserap melalui kulit atau pernapasan. Apabila dipanaskan
terurai menjadi raksa dan gan oksigen. Raksa adalah logam yang paling muidah
menguap. Uap raksa adalah racun yang paling berbahaya “matikanlah”
butir-butir raksa yang tumpah dan tersebar dilantai, dengan serbuk belerang,
serbuk seng, atau kapur sirih. Biarkan begitu selama 24 jam sebelum disapu
atau di pel.
|
29.
|
Metanol
|
Zat cair
tak berwarna, sangat mudah terbakar. Jika termakan dapat merusak sistem
persarafan pusat dan berbagai organ lain. Digunakan sebagai bahan pelarut.
|
30.
|
Methyl
orange
|
Indikator
asam-basa. Trayek pH 2,8-4,6. Perubahan warna merah-kuning
|
31.
|
Methyl red
|
Indikator
asam-basa. Trayek pH 4,6-6,3. Perubahan warna merah kuning.
|
32.
|
Nitric
acid, concetrated
|
Zat cair
tak berwarna. Reaksinya dengan suatu logam membebaskan gas nitrogen dioksida
berwarna coklat. Cairan maupun uapnya bersifat racun dan korosif. Membakar
kulit dan merusak pakaian. Kena mata menimbulkan luka bakar yang parah.
Digunakan sebagai asam kuat atau oksidator.
|
33.
|
Oxalic
acid
|
Zat padat,
kristal putih mudah larut, bersifat racun.
|
34.
|
Phenolphthlein
|
Zat padat
tak berwarna. Larutan 1 % dalam alkholol digunakan sebagai indikator
asam-basa. Jika kedalam larutan basa ditambahkan dua-tiga tetes larutan
fenolftalein larutan itu. Larutan asam atau netral tidak memperlihatkan
perubahan warna setelah ditetesi laruan fenolftalein.
|
35.
|
Potassium
chloride
|
Zat padat,
kristal berwarna putih.
|
36.
|
Potassium
ferricyanide
|
Zat padat,
berwarna merah tua. Jika kena asam kuat membebaskan asam hidrogen sianida
yang sangat beracun.
|
37.
|
Potassium
ferrocyanide kalium ferosianida
|
Zat padat,
berwarna kuning. Jika kena asam kuat membebaskan asam hidrogen sianida yang
sangat bersifat racun.
|
38.
|
Potassium
hidroxide
|
Zat padat,
berwarna putih basa kuat. Racun dan korosit.
|
39.
|
Potassium iodide
|
Zat padat,
kristal tak berwarna yodium sedikit larut dalam air, tetapi dapat larut
sangat baik dalam larutan kalium yodida. Elektrolisis larutan kalium yodida
membebaskan yodium berwarna coklat pada anoda dan warna coklat itu berubah
menjadi biru tua kalau ditetesi dengan larutan kanji.
|
40.
|
Potassium
permanganat
|
Zat padat
kristal berwarna ungu tua. Larutannya dalam air berwarna ungu, bersifat
sebagai oksidator kuat. Kalau dipanaskan dapat menimbulkan peletusan.
|
41.
|
Potassium
sodium tartrate
|
Zat padat
putih, kristal, larut dalam air. Digunakan dalam larutan fehling untuk
menguji adanya bahan pereduksi seperti aldehida, gula dan sebagainya.
|
42.
|
Potassium
thiocyanate
|
Zat padat.
Racun. Berbahaya kalau kena kulit, terhisap atau tertelan. Bercampur atau
kena asam, membebaskan gas hidrogensianida yang sangat bneracun.
|
43.
|
Salycilic
acid
|
Zat padat
berwarna putih.
|
44.
|
Sodium
|
Logam
lunak, putih seperti perak. Reaksinya dengan air sangat hebat, hingga dapat
menyala; hasil reaksinya adalah natrium hidroksida, suatu basa kuat. Logam
natrium berbahaya jika mengenai kulit dan mata dapat menimbulkan luka bakar
yang parah.
|
45.
|
Sodium
acelate
|
Zat padat
berwarna putih.
|
46.
|
Sodium
bromide
|
Zat padat
|
47.
|
Sodium
carbonate
|
Kristal
putih, garam yang mudah larut, disebut juga soda cuci.
|
48.
|
Sodium
kloride
|
Zat padat
putih, kristal, biasa disebut garam dapur.
|
49.
|
Sodium
peroxide
|
Zat padat,
serbuk kuning. Reaksi dengan air sangat hebat. Korosif. Berbahaya jika
termakan, membakar kulit dan mata. Mudah terurai, karena itu botol tempat
senyawa ini haris ditutup rapat dan dijaga keamanannya.
|
50.
|
Sodium
sulphate, anhydrous
|
Kristal
putih. Digunakan sebagai bahan pengering beberapa cairan bahan organik
|
51.
|
Sodium
tetraborate
|
Zat padat,
kristal putih. Jika dipanaskan melepaskan air kristalnya dan melebur menjadi
zat padat bening seperti kaca. Digunakan untuk menguji logam tertentu.
|
52.
|
Sodium
thiosulphate
|
Kristal
tak berwarna, biasa disebut hipo. Kristal hipo ini sangat baik digunakan
untuk memperlihatkan peristiwa “lemah jenuh”.
|
53.
|
Sodium
nitrate
|
Zat padat.
Oksidator, membantu pembakaran. Menyimpannya dijauhkan dari bahan-bahan yang
mudah terbakar. Jika dipanaskan dapat menimbulkan peletusan.
|
54.
|
Tin,
metal, foil
|
Logam
lunak putih seperti perak
|
55.
|
Zinc
kloride
|
Korosif.
Jika kena kulit atau mata dapat menyebabkan luka bakar.
|
No comments:
Post a Comment