KETELADANAN
ORANGTUA
Setiap
orangtua harus
bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya. Interaksi anak pertama kalinya pastilah
dengan orang yang berada didekatnya yaitu orang tua. Anak-anak akan melihat,
mengamati, sampai meniru apa yang diucapkan dan dilakukan orang tua. Oleh sebab
itulah orangtuaperlu membekali diri untuk bisa menjadi teladan yang baik.
Berikut
ulasan enam konsep yang perlu dimiliki olehsetiap orang tua:
a.
Berilmu
Orangtuayang
pandai dapat mendidik anak-anaknya dengan baik . Orangtuaperlu memiliki
pengetahuan tentang pokok-pokok pendidikan menurut syariat agamanya
masing-masing Islam, mengusai hukum dan prinsip-prinsip etika Islam dan
kaidah dalam agama apapun syari’at Islam. Ilmu pengetahuan lain yang perlu
dimiliki orangtuaantara lain ilmu tentang kebutuhan anak untuk membantu
kesulitan belajar atau memahami sesuatu dalam perkembangan
pendidikan dirumah maupun di sekolah. Ilmu yang dimiliki orangtuamerupakan ilmu
yang mampu memenuhi kebutuhan fisik, fikir dan jiwa anak.
Seorang
ibu sebaiknya sejak sebelum mengandung mulai meluaskan wawasan tentang
bagaimana menjadi orangtuayang baik agar dapat mendidik anak dengan optimal.
Begitu juga dengan seorang ayah, perlu meluaskan wawasan sejak sebelum memiliki
keturunan. Keseimbangan pengetahuan yang dimiliki ibu dan ayah akan semakin
mendukung pendidikan anak di rumah. Jika ada ketidak seimbangan pengetahuan
tentang membesarkan dan mendidik anak maka bisa terjadi mis komunikasi antar
ibu dan ayah. Misalnya seorang ayah memahami makan yang banyak itu sudah cukup
untuk pertumbuhan anak sedangkan ibu memahami pentingnya dan besar pengaruh
gizi makanan untuk pertumbuhan dan kecerdasan
anak.
b.
Taqwa
Bila
seorang beriman menuntut ilmu maka seharusnya akan bertambah keimanannya dan
bertaqwa, merupakan ciri kepribadian seseorang yang beragama muslim. Orangtuayang
bertaqwa akan mendidik anak-anaknya bertakqwa juga pada Tuhan YME Allah dengan
benar. Orang yang berilmu dan bertakqwa menjadi yakin akan kebesaran TuhanNya,
tidak sombong dan hidupnya untuk ibadah semata.
Suasana
keluarga yang bertakwa amat berpengaruh dalam menyiapkan pribadi anak. Adanya
ketaqwaan dalam mendidik dan memperlakukan anak-anak akan menghasilkan
anak-anak yang juga kana bertakqwa. Suasana rumah tenang, damai, dipenuhi
suasana untuk banyak mengingat Allah, akan mendukung anak menjadi tenang yang
membentuk pribadi yang percaya diri dan
tenang. Melalui suasana rumah tersebut akan melahirkan sikap dan
kepribadian anak yang stabil dan khusu. Selain itu anak bisa lebih tampil
percaya diri dalam tugas menuntut ilmu untuk menjadi manusia yang berilmu dan
bertaqkwa.
c.
Ikhlas
Keikhlasan
mendorong orangtuauntuk melaksanakan metode pendidikan yang direncanakan dan
memperhatikan kebutuhan anak secara berkelanjutan. Keikhlasan akan
memberikan semangat pada orangtuauntuk tidak berputus asa memberikan pendidikan
yang terbaik bagi anak-anak mereka. Baik ibu maupun ayah akan lebih merasa puas
dengan keberhasilan yang dicapai anak, tidak mensisipkan
kepentingan-kepentingan pribadi dalam mendidik anak. Keiklhasan orangtuaakan
mendidik anak menjadi ikhlas dalam perkataan dan perbuatan .
Betapa
bahagianya seorang anak yang tumbuh dan berkembang didalam naungan orang-orang
yang ikhlas. Tak terdengar kata-kata yang kasar, hardikan atau pukulan namun
yang ada kasih sayang, doa dan harapan kapada Tuhan Yang Maha Esa. Membentuk
jiwa anak yang bersih, lembut dan penurut pada orangtuadan patuh pada perintah
Tuhan, sebagaimana orangtuamereka mencontohkan dalam kesehariannya.
d.
Santun
Sikap
santun adalah suatu pembiasaan tingkah laku seseorang pada orang lain, baik
didalam rumah atau dimasyarakat yang menampilkan kelembutan, ramah, penyanyang
dan suka menolong. Karena dari sikap santun dapat menunjukan kepribadian
seseorang dalam memahami sifat-sifat Tuhan, sebagaimana Tuhan YME mengasihi
semua makhluk dan menyayangi orang-orang yang beriman.
Orangtuasebaiknya
memiliki kesantunan perkataan dan perbuatan. Santun dalam perkataan adalah
senantiasa mengucapkan hal-hal yang baik saja, lembut, merendahkan suaranya.
Sedangkan santun dalam perbuatan adalah lemah lebut, suka menolong orang lain,
dan beraktivitas secara teratur. Kesantunan yang dimiliki ibu sejak masih
mengandung maka dapat melahirkan anak-anak yang santun baik perkataan maupun
perbuatan.
e.
Tanggung jawab.
Tanggung
jawab akan mendorong pendidik untuk memperhatikan, mengarahkan anak
kepada hal-hal yang baik. Amanah dalam mendidik untuk setiap orangtua,
semata-mata karena tanggungnjawab pada Tuhan YME. Sudah seharusnya sikap
tanggung jawab akan tampil dalam setiap tugas atau amanah yang telah dibebankan
pada orang tua. Sebagai orang yang beragama akan melakukan tanggung jawabnya
dengan yang terbaik karena semata merasa Tuhan mengawasinya dan yang memberikan penilaian dan
ganjaran yang sesuai dengan perbuatannya.
Tanggung
jawab orangtuaterhadap pendidikan anak yaitu memperhatikan kebutuhan anak dalam
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tanggung jawab dunia seperti mendidik
keilmuan duniawi, kebutuhan kehidupan, sampai anak-anak berhasil dan bahagia di
dunia. Sedangkan tanggung jawab akhirat seperti memenuhi kebutuhan
spiritualnya, agar anak juga terpenuhi kejiwaan, akhlak baiknya, hingga
mendidik anak meraih kebahagiaan kekal di syurgaNya.
Kurang
bertanggung jawab orangtuadalam mendidik dan membimbing anak-anaknya bisa
mengakibatkan masalah kenakalan anak. Anak menjadi nakal karena merasa kurang
diperhatikan oleh kedua orang tuanya. Orangtuayang sibuk hanya memperhatikan
kebutuhan ekonomi saja bagi keluarganya bukanlah orangtuayang sudah bertangung
jawab. Tanggung jawab adalah yang tau masing-masing tugas dan pungsinya bagi
dirinya dan keluarganya. Ayah memilki tanggung jawab sebagai kepala keluarga,
ibu juga punya tangungjawab atas rumah tangganya dan anak. Anak juga demikian
mempunyai tanggung jawab menuntut ilmu, patuh pada keua orangtuadan menjalankan
tugas ibadahnya.Tanggung jawab yang telah diatur dalam ajaran agama apapun
Islam, yang berarti bila meninggalkan akan terkena sangsi dari Tuhan
Allah. Bila orangtuatidak mencontohkan tanggung jawab yang benar maka
anak juga tidak bisa mengambil contoh yang benar dari orang tuanya.
f.
Sabar
Sabar
adalah ketegaran dalam mempertahanan prinsip dan kebenaran, mengupayakan
langkah-langkah pendidikan dan menghadapi kesulitan dalam mendidik.
Kedewasaan tercermin dari sifat sabar, baik, menerima, berikhtiar. Orangtuayang
sabar dapat mengendalikan diri, siap menghadapi kendala dalam menegakkan
kebenaran. Ketika anak mulai menunjukkan jati dirinya, adakalanya membuat orangtua”kewalahan”
menghadapinya. Namun ketika orangtuasabar membimbing anak, menerima kelebihan
dan kekurangannya, akan membuat anak merasa diterima dan mau mengikuti arahan
orang tua.
Sikap
sabar akan membuahkan kebahagiaan dan kemanisan. Ketika anak membuat ”ulah”, orangtuasabar
menghadapinya maka kebahagiaan dan kemanisan hidup dapat ditemui. Sikap sabar
akan memberikan kekuatan jiwa dan menimbulkan tenaga atau semangat baru.
Semangat untuk tidak menyerah dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi
anak-anak. Bahkan sifat sabar mudah menular pada orang-orang disekitarnya.
Sikap sabar pada orangtua pada akhirnya dapat melunakkan hati yang keras, dan
menjadikan anak mau mengerti apa yang diarahkan dari orangtuamereka.
Demikianlah
ulasan ke-6 sifat keteladan orang tua. Pemahaman yang luas dan benar amat
menunjang terbentuknya keteladanan yang lengkap dan mudah untuk diikuti oleh
anak.Tugas mendidik adalah bukan tugas yang ringan karena harus memperhatikan
tujuan yang dicapai, keadaan anak yang membawa fitrahnya, serta beragam betuk
lingkungan. Untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan bekal, tidak hanya
teori atau penerapan pengalaman, melainkan berupa kekuatan batin. Kekuatan yang
mampu membuat strategi serta menjalankannya dilakukan sambil bersaing dengan
kondisi lingkungan yang mengitarinya. Keteladanan orangtuamerupakan hal amat
penting dalam pendidikan seperti contoh dalam agama Islam, ketika Rosulullah mendidik para sahabat dimasa lalu.
Abdullah Nashih Ulwan mengemukakan bahwa pendidikan dengan keteladanan adalah
metode yang paling meyakinkan keberhasilannya dalam membentuk moral, spiritual,
sosial anak. Keteladanan adalah contoh terbaik dilandasi sifat-sifat asasi
yaitu berilmu, takwa, ikhlas, santun, tanggung jawab dan sabar
Apabila Tuhan Allah
ingin memberikan petunjuk dan kebaikan kepada hambanya maka Tuhan Allah
menjadikan ia paham akan diennya. Melalui orangtuayang berusaha meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan keislaman didalamnya ada peran Tuhan Allah yang memudahkan
seseorang dapat memahami dan melaksanakannya agar dia menjadi orang yang
berilmu,takwa,ikhlas ,bertanggung jawab dan sabar. Enam sifat keteladanan itu
dapat direalisasikan dalam kesehariannya yang memberikan pengaruh
pendidikan keteladanan pada anak dan sikap hidup pada lingkungannya.
Mudah-mudahan Tuhan Allah memberikan kemudahan untuk kita sebagai orangtuauntuk
meneladaani ke-6 sifat asasi tersebut, agar generasi penerus anak-anak kita
dapat lebih berkualitas pada zamannya nanti
No comments:
Post a Comment