Secara bertahap dan
dengan media apa adanya, anak dapat bermain, berlatih dan belajar
mengeksplorasi mengekploitasi semua kemampuan yang ada dalam diri mereka.
Halaman rumah atau lahan kosong sekitar rumah bisa menjadi tempat bagi mereka
untuk mengembangkan sikap mandiri melalui aktivitas petualangan. Yang lebih
penting pada masa ini anak mempunyai energi lebih yang harus disalurkan atau
diimplementasikan melalui kegiatan yang bernilai edukasi tinggi seperti bermain
bersama.permainan ini.
Pribadi yang mandiri
adalah kemampuan hidup yang utama dan salah satu kebutuhan setiap manusia di
awal usianya. Anak meskipun usianya masih muda namun di haruskan memiliki
pribadi yang mandiri. Alasan mengapa hal ini di perlukan? karena ketika anak
terjun ke lingkungan di luar rumah sudah tidak tergantung kepada orang tua.
Misalnya, ketika anak sudah mulai bersekolah, orangtua tidak
mungkin selalu menemani mereka tiap detiknya. Mereka harus belajar mandiri
dalam mencari teman, bermain, dan belajar.
Pada faktanya semua
usaha untuk membuat anak menjadi mandiri sangatlah penting agar anak dapat
mencapai tahapan kedewasaan sesuai dengan usianya. Orangtuadan pendidik di
harapkan dapat saling bekerja sama untuk membantu anak dalam mengembangkan
kepribadian mereka.
Anak akan mandiri
jika di mulai dari keluarganya dan hal ini menyebabkan tingkat tingkat
kemandirian seseorang berbeda-beda satu sama lain. Hal ini di sebabkan oleh
faktor yang mempengaruhi kemandirian tersebut. Muhammad asrori menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah: keturunan orang tua, pola
asuh orang tua, sistem pendidikan di sekolah, sistem pendidikan di masyarakat.
Anak yang mandiri
untuk ukuran anak usia dini terlihat dengan ciri-ciri:
- Dapat melakukan segala aktivitasnya secara sendiri meskipun tetap dengan pengawasan orang dewasa.
- Dapat membuat keputusan dan pilihan sesuai dengan pandangan, pandangan itu sendiri di perolehnya dari melihat prilaku atau perbuatan orang-orang di sekitarnya
- Dapat bersosialisasi dengan orang lain tanpa perlu di temani orang tua.
- Dapat mengontrol emosinya bahkan dapat berempati terhadap orang lain
Penanaman sifat kemandirian ini
harus di mulai sejak anak pra sekolah. Tetapi harus dalam
kerangka proses pekembangan manusia, artinya orangtuatidak boleh melupakan
bahwa anak bukanlah miniatur orang dewasa, sehingga ia tidak bisa di tuntut
menjadi orang dewasa sebelum waktunya, serta orangtuaharus mempunyai kepekaan
terhadap setiap proses perkembangan anak dan menjadi fasilitator bagi
perkembangannya.
Dari uraian di atas
dapat di nyatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam
menanamkan kemandirian pada anak sejak dini sebagai berikut:
1) Kepercayaan
Suasana sekolah yang
terasa asing dan berat bagi anak karena harapan orangtuadan guru agar menjadi
anak yang baik, maka perlu di tanamkan rasa percaya diri dalam diri anak dengan
memberikan kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang mampu di lakukan sendiri.
2) Kebiasaan
Dengan memberikan
kebiasaan yang baik kepada anak sesuai dengan usia dan tingkat perkembangannya,
misalnya, membuang sampah pada tempatnya, melayani dirinya sendiri, mencuci
tangan, meletakkan mainan pada tempatnnya, dll.
3) Komunikasi
Komunikasi merupakan
hal penting dalam menjelaskan tentang kemandirian kepada anak dengan bahasa
yang mudah di pahami.
4) Disiplin
Merupakan proses yang
dilakukan oleh pengawasan dan bimbingan orangtuadan guru yang konsisten. Dengan
mengajarkan disiplin kepada anak sejak dini, berarti kita telah melatih anak
untuk bisa mandiri di masa datang dimana kunci kemandirian anak adalah
sebenarnya ada di tangan orangtuadan guru.
No comments:
Post a Comment