Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Business

Thursday, 25 February 2016

Pengembangan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini

  kangato       Thursday, 25 February 2016


Tujuan Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini
Masa perkembangan bicara dan bahasa yang paling intensif pada manusia terletak pada masa usia dini, tepatnya pada tiga tahun dari hidupnya, yakni suatu periode dimana otak manusia berkembang dalam proses mencapai kematangan (Siti Aisyah et el, 2007: 6). Masa usia dini merupakan  masa keemasan (golden age) di sepanjang rentang usia perkembangan manusia. Montessori (Sujiono, 2009: 54) menyatakan bahwa masa tersebut merupakan periode sensitif (sensitive period), di mana anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya.
Berdasarkan fakta sebagaimana dikemukakan oleh para ahli di atas maka harus ada lingkungan yang kondusif, yang mengupayakan pengembangan berbahasa anak, termasuk anak usia Dini secara intensif. Pengembangan kemampuan berbahasa anak yang dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:.
§   Agar anak dapat mengolah kata secara komprehensif.
§   Agar anak dapat mengekspresikan kata-kata dalam bahasa tubuh yang dapat dipahami oleh orang lain.
§   Agar anak mengerti setiap kata yang didengar dan diucapkan, mengartikan dan menyampaikan secara utuh kepada orang lain.
§   Agar anak dapat berargumentasi, meyakinkan orang melalui kata-kata yang diucapkannya.
Empat Keterampilan Berbahasa 
Perkembangan kemampuan berbahasa anak merupakan suatu proses yang secara berturut-turut dimulai dari mendengar, selanjutnya, berbicara, membaca dan menulis. Adapun perkembangan dari setiap kemampuan pada anak adalah sebagai berikut.
a.     Kemampuan Mendengar
Kemampuan mendengar anak-anak harus dikembangkan karena berkenaan dengan upaya memahami lingkungan mereka. Agar mereka belajar untuk mengembangkan kemampuan tersebut, mereka harus menerima masukan informasi dan mengolahnya. Menurut Cassel dan Jalongo (Seefeldt dan Wasik 2008: 353), mendengarkan dan memahami informasi adalah langkah inti dalam memperoleh pengetahuan.

Anak usia 3 – 6 tahun  mengembangkan  kemampuan mengingat untuk sesuatu yang didengar.  Anak mungkin tidak selalu menjadi pendengar yang baik. Hal itu bisa terjadi karena sebagian besar waktu yang dimiliki dipergunakan untuk kegiatan bermain sehingga dirinya tidak sungguh-sungguh dalam mendengar sesuatu, misalnya apa yang disampaikan oleh orang tuanya. Pada umumnya anak mendengarkan cerita yang panjang, dengan alur yang menarik dan dalam cerita tersebut terdapat tokoh dengan bermacam-macam karakter. Stimulus  seperti itu berguna untuk membangkitkan daya imajinasi anak.
b.     Perkembangan Berbicara
Untuk belajar bahasa, menurut Dickinson dan Snow (Seefeldt dan Wasik 2008: 354),  anak-anak memerlukan kesempatan untuk bicara dan didengarkan. Pengalaman menyaksikan, mendengarkan, dan terlibat pembicaraan dengan anggota keluarga merupakan pengalaman yang sangat berharga karena anak dapat belajar bahwa situasi yang mereka hadapi menjadi factor yang dipertimbangkan dalam berbicara.
Pada usia 3 – 6 tahun anak sudah mulai mampu berperan serta dalam percakapan yang panjang. Sebagain dari anak-anak ada yang bisa mendominasi pembicaraan. Pada usia ini anak belajar menjadi pengguna bahasa yang kreatif. Anak dapat membuat atau menamakan sesuatu dengan bahasanya sendiri, khususnya untuk hewan atau mainan kesayangannya.
c.     Perkembangan Membaca
Pembelajaran membaca secara formal belum dilaksanakan pada PAUD. Apa yang dilakukan di lembaga pendidikan tersebut adalah pengembangan keterampilan agar anak siap untuk belajar membaca. Gambar-gambar binatang yang ditempel di dinding kelas yang disertai tulisan yang menerangkan tentang binatang apa merupakan stimulus untuk perkembangan kemampuan membaca.    
 Anak semakin mengenal kata yang sering dia dengar dan mengenal tulisan untuk kata itu, misalnya kata toko, tv dst. Setiap saat anak melihat huruf dan rangkaian huruf yang kemudian menimbulkan rasa ingin tahu tentang bagaimana mengucapkannya.

d.     Perkembangan Menulis
Sama halnya dengan membaca formal, pembelajaran menulis formal tidak dilaksanakan di PAUD. Yang dilakukan berkenaan dengan kemampuan menulis adalah pengembangan kemampuan agar anak siap untuk belajar menulis. Dan untuk itulah maka upaya pengembangan motorik halus dilakukan secara intensif. Perkembangan anak pada motorik halusnya yang semakin meningkat membuat anak mampu menggambar garis  lurus, garis tegak, garis lengkung, lingkaran dan sebainya, yang merupakan dasar untuk menggembangkan kemampuan menulis




logoblog

Thanks for reading Pengembangan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Contoh Soal PLH Kelas VIII

SOAL PLH KELAS VIII PENGHIJAUAN LINGKUNGAN Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (X) pad...

close