Pada umumnya, baik orang dewasa apalagi anak-anak cenderung mencuci tangan dengan air. Beberapa penelitian menunjukan mencuci tangan saja tanpa sabun tidak efektif untuk kebersihan terutama untuk membunuh kuman. Padahal mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit.
Tangan merupakan bagian tubuh yang banyak bersentuhan
dengan sumber-sumber kuman baik secara lansung maupun tidak lansung. Tangan yang bersentuhan langsung dengan
kotoran manusia dan binatang (faeses), air seni (urin), ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman
yang terkontaminasi saat tidak dicuci
dengan
sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada
orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya
sedang ditularkan.
Berikut beberapa penyakit
akibat
tidak cuci tangan
yang dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan benar dan
bersih: diare, cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), TBC, Penyakit yang mematikan
seperti SARS,Flu burung (H5N1) dan flu babi
(H1N1).
Selain untuk membunuh
kuman yang menempel pada tangan, sabun juga berperan
dalam melepaskan
lemak dan kotoran yang menempel. Didalam lemak dan kotoran yang
menempel
inilah terdapat kuman
penyakit hidup. Mencuci tangan membutuhkan waktu lebih lama sedikit.
Waktu yang diperlukan mencuci tangan dengan sabun lebih kurang 1 (satu)
menit. Hal ini yang menyebabkan kadangkala anak usia dini bahkan orang dewasa
cenderung mencuci tangan tanpa sabun.
Untuk
mencegah
infeksi pada
anak
usia dini apalagi
bayi
yang
sangat rentan
terhadap infeksi
maka pendidik/pengasuh harus memastikan bahwa tangannya
selalu dalam keadaan bersih dan kuku sebaiknya terpotong pendek. Mencuci tangan harus menjadi kebiasaan secara teratur pengasuh/pendidik, khususnya pada waktu-waktu berikut
:
1. Ketika tiba ditempat kerja dan
meninggalkan tempat kerja
2. Sebelum dan sesudah merawat bayi
3. Apabila tangan terpecik cairan tubuh
4. Sesudah atau setelah dari kamar
mandi
dan
membersihkan
hidung atau batuk
5. Memegang barang, tempat kotor.
6. Sebelum makan
Selain untuk pembiasaan diri pengasuh/pendidik sendiri, pengasuh/pendidik harus
mengajarkan dan membangun pembiasaan
mencuci tangan pada anak usia dini.
Khusus bagi anak yang sudah bisa berdiri sempurna,
sudah bisa didorong melakukan cuci
tangan
sendiri. Fasilitas mencuci tangan harus disediakan di lembaga PAUD yang tinggi, bentuk
dan
kenyamanannya
menyesuaikan dengan usia dan kondisi anak.
Waktu mencuci tangan
bagi Anak Usia Dini:
-
Sebelum dan
sesudah makan
-
Sesudah
Buang Air
Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK)
-
Sesudah
atau
setelah dari kamar mandi dan membersihkan
hidung atau batuk
-
Sesudah
bermain
- Sesudah memegang
atau
bersentuhan semua benda yang menjadi sumber
kuman
No comments:
Post a Comment