Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Business

Friday, 22 December 2017

Tumbuhan Paku dan Tumbuhan Biji

  kangato       Friday, 22 December 2017

Pengertian
Tumbuhan paku adalah sekelompok tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh sejati (Tracheophyta), meskipun tumbuhan ini tidak pernah menghasilkan biji untuk berkembang biak. Tumbuhan paku disebut juga sebagai paku-pakuan atau pakis-pakisan. Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini dikenal sebagai ‘fern’.
Karena reproduksi seksualnya tidak menggunakan biji, kelompok tumbuhan paku menggunakan spora untuk berkembang biak. Cara perkembangbiakannya ini lebih menyerupai kelompok organisme lumut dan fungi.
Tumbuhan paku dapat ditemukan tumbuh hampir di seluruh dunia, kecuali di daerah bersalju abadi dan lautan. Tumbuhan paku juga  banyak hidup di Indonesia, apalagi sebagian besar anggota paku-pakuan tumbuh di daerah tropika basah. Di seluruh dunia dikenal hingga 12.000 spesies tumbuhan paku dan sekitar seperempatnya dapat dijumpai di kawasan Malesia yang mencakup Indonesia.

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku
Setelah mengenal pengertian tumbuhan paku, sekarang giliran mempelajari ciri-ciri dari tumbuhan paku, paku-pakuan, atau pakis-pakisan.
Secara umum, tumbuhan paku dikenal dengan ciri khas daun mudanya yang menggulung pada bagian ujungnya. Meskipun sebenarnya ciri ini hanya berlaku pada ciri ini sebenarnya hanya berlaku pada paku leptosporangiatae dan anggota Marattiales. Ciri-ciri morfologi tumbuhan paku antara lain:
1.      Memiliki akar, batang dan daun.
2.      Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem.
3.      Ukuran tumbuhan bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga mencapai setinggi 6 meter.
4.      Penampilan luar tumbuhan paku beraneka ragam, mulai yang berupa pohon (biasanya tidak bercabang), semak, epifit, tumbuhan merambat, mengapung di air, hingga hidrofit.
5.      Pada paku leptosporangiatae dan anggota Marattiales, daun mudanya memiliki ciri khas menggulung pada bagian ujungnya dan bersisik.
6.      Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu tahap sporofit (menghasilkan spora) dan gametofit  (menghasilkan sel kelamin).
7.      Beberapa jenis tumbuhan paku (seperti anggota Selaginellales dan Salviniales) memiliki spora jantan yang berukuran lebih kecil (disebut mikrospora) dibandingkan spora betina (megaspora atau makrospora).
8.      Tidak menghasilkan bunga, melainkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun.
Pemanfaatan tumbuhan paku oleh manusia terbatas. Kebanyakan menjadi tanaman hias, sebagian kecil dimakan, sebagai tanaman obat, atau bahan baku untuk alat bantu kegiatan sehari-hari.
Tumbuhan paku termasuk salah satu kelompok tumbuhan tertua. Tumbuhan dengan ciri khas tidak berbunga tetapi malah menghasilkan spora meskipun paku-pakuan telah memiliki akar, batang dan daun.

TUMBUHAN BIJI

Pengertian Tumbuhan Berbiji

Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan) adalah kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya t eratai. Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan foto autotrof.

Ciri-ciri Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)


  • Tumbuhan berbiji memiliki generasi sporofit lebih kompleks dibanding lumut dan paku. Alat perkembangbiakan terdapat pada organ bunga (kumpulan sporofil) atau berupa strobilus. Sementara itu, pada tumbuhan paku kumpulan sporofil belum membentuk bunga.
  • Sel kelamin (gamet) jantan berada dalam serbuk sari dan gamet betina berada pada kantong embrio. Proses penggabungan sel gamet jantan (sperma) dan sel gamet betina (sel telur) terjadi melalui buluh serbuk sari. Oleh sebab itu, Spermatophyta disebut juga Embryophyta Siphonogama.
  • Tumbuhan berbiji dapat dibedakan secara jelas bagian akar, batang, dan daunnya.
  • Tubuhnya tersusun dari banyak sel atau bersifat multiseluler dengan ukuran tubuhnya besar atau makroskopis dan mempunyai ketinggian bermacam-macam.
  • Tumbuhan berbiji mempunyai jaringan pembuluh yang bervariasi dan terdiri dari floem yang berfungsi untuk membawa bahan makanan yang berasal dari daun ke seluruh tubuh tanaman, serta xylem yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral dari tanah.
  • Pada umumnya, tumbuhan berbiji (kecuali tumbuhan parasit) bersifat autotrof atau dapat mensintesis makanan sendiri melalui fotosintesis. Maka dari itu, tumbuhan berbiji adalah organisme fotoautotrof.
  • Sebagian besar tumbuhan berbiji memiliki habitat di darat seperti: mangga, rambutan, dan jambu. Ada pula tumbuhan berbiji yang hidup mengapung di atas air seperti: enceng gondok.
  • Tumbuhan biji berkembangbiak secara aseksual maupun secara seksual.

Klasifikasi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Berdasarkan dengan ada tidaknya lapisan pelindung pada bakal biji, Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu Sub divisi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Sub divisi Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).

1. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)

Ciri khas Gymnospermae (bahasa Yunani, gymnos = ‘telanjang’ dan sperma = ‘benih’ atau ‘biji’) yaitu tidak memiliki pembungkus biji (ovarium). Bakal bijinya terbuka dan terdapat pada permukaan daun buah (megasporofil).
Tumbuhan biji terbuka kebanyakan berupa tumbuhan berkayu dengan bentuk perawakan (habitus) bervariasi.Tidak mempunyai bunga yang sebenarnya (bunga mereduksi menjadi kantong serbuk sari dan bakal biji), sporofil terpisah-pisah membentuk strobilus jantan dan strobilus betina. Memiliki sistem akar tunggang dan batang tegak lurus atau bercabang-cabang.
Akar dan batang berkambium, sehingga selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Strobilus atau kerucut mengandung 2 daun buah (tempat menempel bakal biji), yaitu makrosporangium dan mikrosporangium yang terpisah satu sama lain. Penyerbukan sering terjadi dengan bantuan angin (anemogami). Serbuk sari langsung jatuh pada bakal biji, dengan jarak waktu penyerbukan sampai pembuahannya relatif panjang. Sel kelamin jantan umumnya berupa spermatozoid yang masih aktif bergerak.
Gymnospermae dibagi lagi menjadi beberapa kelompok, untuk yang masih ada (hidup) sampai saat ini, yaitu terdiri dari 4 kelas diantaranya Kelas Cycadinae, Kelas Ginkyoinae, Kelas Coniferae, dan Kelas Gnetinae.
1) Kelas Cycadinae 
Tumbuhan anggota kelas ini tubuhnya berkayu, mirip palem dan sedikit atau tidak bercabang. Sporofil tersusun dalam strobilus berumah dua (dalam satu strobilus terdiri dari 1 alat kelamin). Strobilus jantan sangat besar, tersusun oleh sporofil-sporofil berbentuk sisik, dan banyak mikrosporangium. Pada strobilus betina (megasporofil), sporofil berupa sisik dengan 2 bakal biji.
Kelas ini hanya mempunyai 1 bangsa, yaitu Cycadales dan 1 suku, yaitu Cycadaceae. Contohnya adalah pakis haji (Cycas rumphii) dan Dioon sp. (hidup di Amerika). 
2) Kelas Ginkyoinae 
Ginkyoinae sering juga disebut Ginkoinae anggotanya berupa pohon Pengertian, Ciri-ciri, dan Klasifikasi Tumbuhan Berbijidioceus (berumah dua), memiliki tunas panjang dan pendek, daunnya bertangkai panjang membentuk kipas. Mikrosporofil (benang sari) tidak banyak dan susunan makrosporofil tidak begitu terang, dengan dua bakal biji pada tangkai yang panjang. Kulit luar pada bijinya berdaging dan kulit dalamnya keras.
Kelas ini terdiri atas bangsa Ginkyoales dan suku Ginkyoaceae. Contohnya adalah Ginkyo biloba.
3) Kelas Coniferae 
Ciri utama Coniferae adalah adanya tajuk berbentuk kerucut (Coniferae berasal dari kata conus = ‘kerucut’ dan ferein = ‘mendukung’). Anggotanya bisa berupa semak, perdu, atau pohon. Dedaunannya berbentuk jarum, sehingga sering disebut pohon jarum. Tumbuhan ini berumah dua, tetapi ada juga yang berumah satu.
Kelas Coniferae terdiri dari beberapa ordo, antara lain Ordo Araucariales, Ordo Podocarpales, Ordo Cupressales, dan Ordo Pinales. Ordo-ordo tersebut umumnya disusun oleh satu suku.
Contoh anggota Ordo Araucariales adalah Agathis alba (Araucariaceae), contoh anggota Ordo Podocarpales adalah Podocapus imbricata (Podocarpaceae), dan contoh anggota Ordo Pinales adalah Pinus silvetris, Abies nordmanniana, dan Pinus merkusii (Pinaceae). Sedangkan Ordo Cupressales terdiri atas dua suku, yaitu Taxodiaceae (contohnya Sequoia gigantea) dan Famili Cupressaceae (contohnya Juniperus communis).
 4) Kelas Gnetinae 
Ciri-ciri Gnetinae adalah batang berkayu (bisa bercabang atau tidak), bunganya berkelamin tunggal, dan pembuahan terjadi melalui pembentukan buluh serbuk sari. Kelas ini terbagi atas 3 ordo, yaitu Ordo Ephedrales, Ordo Gnetales, dan Ordo Welwitschiales.
Contoh anggota Ordo Ephedrales adalah Ephedra altissima (Ephedraceae). Contoh anggota Ordo Gnetales adalah melinjo (Gnetum gnemon) yang merupakan anggota suku Gnetaceae. Tumbuhan yang banyak dibudidayakan ini umumnya memiliki stobilus jantan dan betina yang terdapat dalam satu pohon (berumah satu). Sedangkan contoh anggota Ordo Welwitschiales adalah Welwitschia bainesii (Welwitschiaceae).
logoblog

Thanks for reading Tumbuhan Paku dan Tumbuhan Biji

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Contoh Soal PLH Kelas VIII

SOAL PLH KELAS VIII PENGHIJAUAN LINGKUNGAN Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (X) pad...

close