Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Business

Saturday 12 May 2018

Mendidik dengan Mencelupkan diri

  kangato       Saturday 12 May 2018

Mendidik dengan Mencelupkan Diri
Seorang pendidik yang berhasil adalah yang dapat mencelupkan dirinya secara menyeluruh, pikiran, dan perasaan, dapat membangun personal dengan murid- muridnya,   mempunyai   kemampuan   komunikasi   secara efektif, mampu mengelola emosi dengan baik, mampu menghidupkan suasana yang menarik dan menyenangkan agar anak senang berjalan/bermain.
Mencelupkan diri secara total memang memerlukan sikap dan dedikasi dan kecintaan terhadap profesi yang sedang dijalani. Seorang guru yang dapat mencelupkan dirinya pada profesinya sebagai guru adalah seorang yang dapat berkontemplasi (merenungkan) perasaan, pikiran dan perilakunya secara rutin agar dapat melihat kekurangan- kekurangan yang ada pada dirinya. Seorang guru bukan berarti harus  sempurna,  tetapi  diharapkan  untuk memperbaiki dan mengontrol terus tindakannya agar tetap dijadikan model konkrit bagi murid-muridnya.
Seringkali orang tidak mau menerima atau mengakui bahwa dirinya masih banyak kekurangan. Merasa dirinya sudah benar, tidak mungkin salah dan tidak ingin dikritik dan disalahkan. Menurut Carl G. Jung, setiap manusia mempunyai  sisi  gelap,  kalau  kita  tidak  menerima keberadaan sisi gelap tersebut, maka sifat-sifat gelap akan menjadi kekuatan yang suatu saat akan keluar dan terlihat oleh orang lain, walaupun diri kita tidak menyadarinya. Inilah yang menyebabkan banyak manusia yang tidak konsisten antara kata dan tindakannya.
Guru yang demikian tidak dapat menjadi model bagi murid-muridnya, bahkan malah bisa menjadi berbahaya, karena kalau murid-muridnya menilai guru seringkali berkata moral, tetapi tidak dalam tindakan. Akibat negatif lain dari penolakan sisi gelap adalah ingin memarahi orang lain yang dianggap bersalah. Murid-murid biasanya akan menjadi tumpahan kemarahan guru, yang sebenarnya adalah kemarahan kepada sifat yang ada dalam diri guru sendiri, guru yang sering menyalahkan murid-murid, tidak akan menjadi pendidik yang efektif.
Oleh karena itu, seorang guru sebagai pendidik anak usia dini hendaknya terus merenung untuk melihat kekurangan dan mengevaluasi diri dan berusaha untuk terus menerus memperbaiki segala kekurangan demi membentuk citra diri guru yang positif.
Citra diri guru dapat dimaksudkan sebagai gambaran tentang diri pribadi guru yang diberikan appresiasi oleh masyarakat. Penilaian yang diberikan oleh masyarakat terhadap guru bisa positif atau negatif tergantung kepada kepribadian maupun karakter yang muncul sebagai wujud profesi guru secara utuh. Citra Diri Positif (positive self- image) dapat membangun dan mempermudah karir seseorang, karena dia memandang positif kepada kemampuan diri, melihat kelebihan diri, bukan kekurangannya. Dengan berpikir positif pada diri, membuat dirinya berharga.
Seseorang yang memiliki citra diri yang positif akan mendapatkan berbagai manfaat, baik yang berdampak positif bagi dirinya sendiri maupun untuk orang-orang di sekitarnya. Manfaat-manfaat  yang  terasakan  oleh  si  empunya  citra  diri positif dan lingkungannya tersebut adalah:
1)  Guru akan membawa Perubahan Positif
Guru yang memiliki citra diri positif senantiasa mempunyai inisiatif  untuk menggulirkan  perubahan  positif  bagi lingkungan tempat ia berkarya. Mereka tidak akan menunggu agar kehidupan menjadi lebih baik, sebaliknya, mereka akan melakukan  perubahan untuk  membuat  kehidupan  menjadi lebih baik. Perubahan positif tidak hanya terasakan oleh dirinya, namun juga oleh lingkungannya.
2)  Mengubah Krisis Menjadi Keberuntungan
Selain membawa perubahan positif, guru yang memiliki citra positif  juga  mampu  mengubah  krisis  menjadi  kesempatan untuk meraih keberuntungan. Citra diri yang positif mendorong guru untuk menjadi pemenang dalam segala hal. Menurut orang-orang yang bercitra diri positif, kekalahan, kegagalan, kesulitan dan hambatan sifatnya hanya sementara. Fokus perhatian mereka tidak melulu tertuju kepada kondisi yang tidak menguntungkan tersebut, melainkan fokus mereka diarahkan pada jalan keluar. Seringkali kita memandang pada pintu yang tertutup terlalu lama, sehingga kita tidak melihat bahwa ada pintu-pintu kesempatan lain yang terbuka untuk kita.

logoblog

Thanks for reading Mendidik dengan Mencelupkan diri

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Contoh Soal PLH Kelas VIII

SOAL PLH KELAS VIII PENGHIJAUAN LINGKUNGAN Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (X) pad...

close