Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Business

Friday, 25 May 2018

Strategi Pembelajaran

  kangato       Friday, 25 May 2018

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Strategi pembelajaran adalah segala usaha guru untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian strategi pembelajaran menekankan kepada bagaimana aktivitas guru mengajar dan aktivitas anak belajar.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan merencanakan pembelajaran yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilakukan guru dan murid, termasuk di dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan sumber daya  untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Pendekatan/Model Pembelajaran adalah:
a.    Pola pembelajaran yang sistematis dan terukur yang didapatkan melalui proses berpikir keras (hard thinking) dan pola tersebut didukung oleh teori/asumsi serta kinerja refleksi yang kuat dan mendalam dari penemu atau penciptanya.
b.    Seperangkat asumsi untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran
Contohnya pendekatan Maria Montessori, Bank Street, High Scope, Reggio Emilia, kurikulum kreatif, BCCT, dan pendekatan PAUD lainnya
Metode pembelajaran adalah :
a.    Cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Cara yang digunakan dalam menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pembelajaran
b.    Cara agar peserta melakukan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Contohnya ceramah, tanya jawab, menyanyi, bercerita, mendongeng, bermain peran,  demonstrasi, diskusi ,dan sebagainya
Teknik pembelajaran adalah suatu cara pengelolaan secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Contohnya, wawancara, angket, dsb,
Beberapa kriteria yang penting untuk menjadi pertimbangan guru dalam memilih strategi pembelajaran, adalah sebagai berikut.
1.       Karakteristik tujuan pembelajaran, yaitu mengembangkan domain fisik-motorik, kognitif, sosial emosi, bahasa, dan estetika. Selain dari aspek domain tersebut, dapat juga untuk mengembangkan pemahaman anak mengenai nilai-nilai, etika dan sebagainya.
2.       Karakteristik anak sebagai peserta didik baik usianya maupun kemampuannya. Setiap anak memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda. Guru harus terlebih dahulu peka dalam membaca dua hal tersebut, sehingga dapat membuat strategi yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak didiknya agar tidak terjadi suatu pemaksaan terhadap kemampuan anak.
3.       Karakteristik tempat yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran apakah di luar atau di dalam ruangan. Lingkungan sangat mempengaruhi perilaku. Oleh karena itu, penting bagi guru dalam merancang strategi pembelajaran, untuk memikirkan juga tempat yang akan dipakai agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, sentra bermain alam agar dilakukan di luar ruangan, dikarenakan kegiatan dalam sentra tersebut lebih banyak menggunakan bahan-bahan sifat cair, sehingga akan terhindar dari terjatuhnya anak karena lantai yang licin, dan sebagainya.
4.       Karakteristik tema atau bahan ajar yang akan disajikan kepada anak. Guru dapat melibatkan orang tua dan lingkungan sekitar sekolah dalam menetapkan tema dan bahan ajar untuk anak. Misalnya, guru dapat memaksimalkan kekayaan alam yang ada di sekitar lingkungan sekolah untuk dijadikan bahan ajar. Dengan memaksimalkan potensi alam di sekitar lingkungan anak, maka anak akan menjadi lebih peka terhadap lingkungannya. Selain memaksimalkan potensi alam, dapat juga memaksimalkan potensi dari para orangtua murid. Misalnya, dengan mengundang orangtua murid dengan profesi tertentu sebagai guru tamu pada saat membahas tema yang sesuai. Dengan begitu anak didik akan merasa bangga dengan orangtua mereka, dan bersemangat dalam kegiatan tersebut. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk memotivasi anak agar menaruh minat yang besar pada setiap kegiatan yang akan disajikan. Dan hal yang menjadi pokok adalah menetapkan tema dan bahan ajar yang berguna, baik dan sesuai untuk anak serta dikemas secara menarik.
5.       Karakteristik pola kegiatan yang akan digunakan apakah melalui pengarahan langsung, semi kreatif atau kreatif. Guru juga perlu memikirkan cara penyampaian bahan ajar atau materi agar dapat tersampaikan dan diterima dengan baik oleh anak didik. Pengarahan materi yang baik, akan terlihat dari cara anak dalam bekerja. Anak akan bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan oleh guru sebelumnya. Sedangkan apabila arahan tidak diberikan dengan baik, maka anak akan lebih banyak bertanya atau terlihat bingung untuk memulai kegiatan. Namun tentu saja, daya tangkap setiap anak berbeda, oleh karena itu dibutuhkan kepekaan guru dalam membaca anak.

Prinsip-prinsip Strategi, pendekatan, metode dan teknik Pembelajaran Anak Usia Dini
Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip metode dan teknik pembelajaran PAUD adalah sebagai berikut:
1.    Berorientasi pada tujuan
Hal tersebut merupakan komponen yang utama, segala aktifitas pembelajaran antara guru dan anak didik sangat penting, sebab \pembelajaran adalah proses kegiatan yang bertujuan. Oleh karenanya keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat dirasakan keberhasilannya bila anak didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian guru harus terlebih dulu menetapkan tujuan pembelajaran sebelum memberikan pelayanan kepada anak didik, seperti pembuatan rencana kegiatan harian, mingguan maupun bulanan atau yang biasa disebut dengan lesson plan. Dalam lesson plan, selain menetapkan kegiatan dan materi yang akan disampaikan, perlu juga menetapkan tujuan dari kegiatan tersebut.
2.    Aktivitas
Pembelajaran bukan saja menghafal fakta atau sekedar informasi, tetapi pembelajaran adalah berbuat untuk memperoleh pengalaman baru. Oleh karena itu strategi pembelajaran harus dapat mendorong anak didik untuk banyak melakukan uji coba dan permainan-permainan baru, meliputi aktifitas yang bersifat psikis seperti aktifitas mental.
3.    Individualistis
Pembelajaran adalah usaha mengembangkan setiap individu anak didik, sebaiknya standar keberhasilannya ditentukan oleh standar keberhasilan guru, semakin tinggi standar keberhasilan, semakin berkualitas proses pembelajaran.
4.    Integritas
Pembelajaran bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi harus mengembangkan aspek lain, yaitu afektif dan psikomotor. Oleh karena itu strategi pembelajaran harus mengembangkan aspek-aspek tersebut secara integrasi, salah satunya metode diskusi tidak hanya mendorong intelektual anak didik, tetapi mereka didorong secara keseluruhan untuk bersikap jujur, tenggang rasa dan lainnya.
Di dalam peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 Bab IV pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi anak didik untk berpartisipasi aktif, berprakarasa, kreatif dan mandiri sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis anak didik.
5.    Interaktif
Interaktif mengandung makna bahwa mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke anak didik, melainkan mengajar sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat merangsang anak untuk belajar. Dengan demikian melalui proses interaksi memungkinkan anak berkembang baik mental maupun intelektual.
6.    Inspiratif,
Inspiratif mengandung makna agar setiap anak didik selalu mencoba dan melakukan hal-hal yang baru dengan mendapatkan informasi dan dapat memecahkan masalahnya sendiri. Dengan demikian guru harus memberikan kesempatan kepada setiap anak didik agar dapat berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya.
7.    Menyenangkan,
Menyenangkan mengandung makna bahwa pembelajaran untuk anak didik terbebas dari rasa takut dan menegangkan. Oleh karena itu guru harus mengupayakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, dimulai dengan penataan lingkungan main yang apik dan menarik, serta memenuhi unsur kesehatan, mulai dari kebersihan lingkungan main, pengaturan cahaya apabila belajar di dalam ruangan, ventilasi yang baik, dan memenuhi unsur keindahan. Misalnya cat dinding yang segar dan bersih, lukisan dan karya-karya anak yang tertata rapi, media dan sumber belajar yang relevan, dan bahasa tubuh guru yang mampu membangkitkan motivasi belajar anak didik.
8.    Menantang,
Menantang mengandung makna bahwa pembelajaran adalah proses yang menantang anak didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir untuk merangsang kerja otak secara maksimal.
Kemampuan menantang dapat melalui aktifitas kerja anak dengan mencoba berbagai kegiatan main memanfaatkan bahan main yang berasal dari daun-daunan, tanah liat, lumpur, dan lain-lain sehingga secara tidak langsung anak sudah berpikir secara intuitif atau bereksplorasi.
Apabila guru hendak memberikan informasi, harus mampu membangkitkan anak didik menelan untuk memikirkan sebelum mengambil kesimpulan.
9.    Motivasi,
Motivasi mengandung makna dorongan dari dalam jiwa anak didik untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Dorongan itu hanya mungkin muncul dalam diri anak didik manakala anak didik merasa membutuhkan. Oleh karena itu guru harus dapat menunjukkan pentingnya setiap anak mempunyai pengalaman dan materi belajar untuk kebutuhan dirinya, dengan demikian anak didik belajar tidak sekedar memperoleh nilai atau pujian melainkan didorong oleh rasa ingin tahu sesuai kebutuhannya.

logoblog

Thanks for reading Strategi Pembelajaran

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Contoh Soal PLH Kelas VIII

SOAL PLH KELAS VIII PENGHIJAUAN LINGKUNGAN Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (X) pad...

close