Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Business

Saturday, 30 June 2018

Biaya

  kangato       Saturday, 30 June 2018

BIAYA

Pengertian :
Biaya adalah nilai semua korbanan ekonomi yang dapat diperkirakan dan dapat diukur untuk menghasilkan suatu produk. Satuan biaya biasanya dinyatakan dalam nilai uang tertentu misalnya Rupiah, Dollar, Rupee, Peso dan sebagainya.
Jenis Biaya :
          Pada umumya terdapat dua kelompok biaya yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.
Biaya Tetap :
Biaya tetap dikenal juga sebagai biaya pemilikan ( ownership cost ) (fixed cost) yaitu biaya yang tidak tergantung pada seberapa banyak periode produksi tersebut berlangsung.
Macam biaya yang termasuk kedalam biaya ini meliputi biaya penyusutan , bunga modal, perbaikan dan pemeliharaan, pajak dan asuransi, garasi/gudang.
1.    Biaya Penyusutan
Penetapan besarnya biaya penyusutan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu umur, frekuensi penggunaan, mutu pemeliharaan dan perkembangan terknologi terdapat dua macam umur pakai ( useful life ) yaitu umur teknis dan umur ekonomis. Umur teknis adalah umur dimana setiap alat akan menurun nilainya selama umur pakai karena pengusangan dan kerusakan ( dipakai maupun tidak dipakai ) yang akhirnya menjadi tidak berguna dinyatakan dalam satuan waktu ( tahun,jam).
Type / jenis alat termasuk pada jenis alat  yang memiliki umur teknis antara 3 – 7 tahun atau rata –rata 5 tahun.
Umur ekonomis adalah jumlah jam kerja maskimal dari alat sampai menjadi usang.
Ada 3 cara perhitungan biaya penyusutan yaitu sebagai berikut :
a.  Strainght Line Methode

Rumus : BP = NB - NS      
                                UT
BP = Biaya penyusutan
NB = Nilai baru
NS = Nilai sisa
Ut = Umur teknis

Nilai baru adalah nilai beli awal dari alat sedangkan nilai sisa adalah nilai akhir setelah digunakan dimana alat tersebut sudah tidak ekonomis lagi bila digunakan yang dinyatakan dalam rupiah.
Perhitungan dengan cara ini memberikan jumlah penyusutan yang sama setiap tahun, dan umumnya pada akhir umur pakai berapapun tuanya alat  tetap mempunyai nilai sisa sekitar 10-15 % dari nilai baru.
b.  Sum of Digit Methode
Rumus          =     Digit Tahun 1 / N
N = jumlah tahun pemakaian
Sebagai contoh :
Umur pakai/umur teknis alat 6 tahun. Jumlah digitnya adalah 6 + 5 +4 + 3 + 2 + 1 = 21, maka penyusutan per tahun.
Tahun 1  = 1/21 x harga alat
Tahun 2 = 2/21 x harga alat
Dan seterusnya sampai tahun ke enam
2.    Bunga Modal
Bunga modal dihitung berdasarkan besarnya bunga Bank Pemerintah yang berlaku, dihitung dari setiap modal yang diinvestasikan baik dari pinjaman atau uang milik sendiri.
Besarnya bunga modal per tahun adalah tingkat bunga dikalikan dengan nilai pinjaman atau dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Bunga Modal = Tb x nilai pinjaman
Tb adalah tingkat bunga bank
3.    Biaya pemeliharaan / perbaikan
Menghitung biaya perbaikan atau pemeliharaan alat relative sulit kecuali mempunyai data dari lapangan karena besarnya biaya pemeliharaan sangat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain : tingkat pengelolaan , intensitas penggunaan per tahun, mutu bahan dan material yang dipakai, keadaan lahan dan iklim dimana alat dioperasikan, tingkat pengetahuan dan keterampilan operator dan biaya suku cadang serta upah kerja.
Didalam prakter khususnya dalam memperkirakan biaya pemeliharaan/perbaikan alat dapat ditetapkan berdasarkan angka persentase 12-15% dari nilai baru per tahun.
Akan tetapi untuk lebih teliti, harus berdasarkan kenyataan dilapangan, dalam hal ini tersebut harus dimasukkan kedalam kelompok biaya tidak tetap.
4.    Pajak dan asuransi
Besarnya pajak sebaiknya tidak melebihi 25 % dari nilai sisa pada tahun berjalan. Selain itu, guna melindungi dari kemungkinan rusak sebelum umur pakainya berakhir, yang biasa diakibatkan oleh bencana alam, kebakaran, kecelakaan, maka biasanya pemilik mengasuransikan kepada pihak jasa asuransi. Besarnya premi asuransi berkisar 0,25 – 0, 5 % per tahun dari nilai sisa tahun berjalan.
5.    Biaya Gudang / garasi
Besarnya biaya gudang/garasi dapat ditetapkan sekitar 1 – 2 % dari nilai sisa pada tahun berjalan.
Dari uraian di atas maka ditetapkan besarnya biaya tetap atau biaya pemilikan adalah sebagai berikut :
Biaya tetap per tahun adalah jumlah biaya penyusutan + bunga modal + biaya perbaikan + pajak dan asuransi + garasi/gudang.
Biaya tetap per jam adalah jumlah biaya penyusutan +bungan modal + biaya perbaikan + pajak dan asuransi + garasi/gudang dibagi jumlah jam pemakaian dalam setahun.

Biaya tidak tetap :
Biaya tidak tetap ( variable cost ) biasa disebut juga biaya operasi yaitu biaya yang berubah sesuai dengan tingkat produksi. Semakin intensif pengunaan semakin meningkat biaya operasi. Yang termasuk biaya operasi  adalah biaya upah tenaga kerja, bahan baku, peralatan, pengemasan,  pengangkutan.
a.    Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja disesuaikan dengan tariff umum yang berlaku di masing-masing daerah. Apakah menggunakan system upah harian/jam, per bulan atau persentase dari pendapatan kotor.
b.    Biaya Bahan Baku
Biaya segala macam bahan yang akan digunakan untuk mengolah makanan hingga menjadi produksi olahan
c.    Biaya peralatan
Biaya alat yang dipakai atau digunakan dalam proses produksi
d.    Biaya pengemasan
Biaya yang digunakan dalam pengemasan satu produksi olahan
e.    Biaya pengangkutan
Biaya yang digunakan dalam melakukan pengangkutan dari satu lokasi produksi ke lokasi lain tempat memasarkan

Biaya Pokok :
Biaya pokok seringkali disebut sebagai biaya penggunaan, dimaksudkan penggunaan untuk menetapkan harga dasar dari produk yang telah jadi guna menghasilkan suatu produksi persatuan berat.
Berdasarkan uraian dari biaya-biaya di atas pada komponen sub bahasan biaya tetap dan tidak tetap, maka yang dimaksud biaya pokok per produksi adalah seluruh jumlah biaya tetap dan tidak tetap selama satu proses produksi.
Untuk selanjutnya , karena yang akan dilaksanakan kegiatan usaha maka harus dilihat segi ekonominya agar diperoleh pendapatan yang layak.
Banyak parameter rasio usaha yang dapat digunakan untuk menetapkan kelayakan suatu kegiatan usaha seperti O/I, B/C, BEP, IRR dan lain-lain sesuai dengan ruang lingkup permasalahan dan tujuannya. Dalam usaha hasil olahan pertanian analisis yang mudah dilakukan dan lazim digunakan adalah analisis  B/C dan BEP, kiranya sudah cukup memberikan suatu rekomendasi kelayakan usaha.
Analisis B/C :
Benefit cost ratio adalah suatu nilai yang memberikan gambaran untung ruginya suatu usaha, dimana bila nilai B/C lebih dari angka 1 berarti memberikan keuntungan, sedangkan bila nilainya dibawah 1 berarti usaha tidak untung.
Nilai B/C adalah pendapatan kotor/tahun dibagi biaya penggunaan/tahun.
BEP              :
Analisis break even point/bep/analisis titik impas/titik pulang pokok adalah untuk mengetahui suatu keadaan usaha apakah menguntungkan atau merugikan. Dalam hal ini perlu diketahui hubungan antara biaya tetap, biaya tidak tetap dan kapasitas produksi.
Rumus yang dapat ditulis adalah sebagai berikut :
                     FC
BEP    =            TVC
                1  -     S
Keterangan:
- FC    = Fixed Cost
- TVC  = Total Variabel Cost
- S      = Sale (Produk x harga)
Satuannya selain kg\tahun .Melalui perhitungan break even point dapat diketahui pada level atau jumlah minimal produksi per tahunnya atau jumlah hasil (olahan) kg yang harus dicapai per satuan waktu.

logoblog

Thanks for reading Biaya

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Contoh Soal PLH Kelas VIII

SOAL PLH KELAS VIII PENGHIJAUAN LINGKUNGAN Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (X) pad...

close