DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL BAGI KEHIDUPAN
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat
melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan
yang terjadi di antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah
kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan
kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan
kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat
persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang telah tersusun
susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam susunan tersebut
merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal yang mutlak
terjadi dimanapun tempatnya.
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan
interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut “struktur
sosial” atau “pola nilai dan norma” serta “pran”. Dengan demikina, istilah yang
lebih lengkap mestinya adalah “perubahan sosial-kebudayaan” karena memang
antara manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan
itu sendiri.
Cara yang paling sederhana untuk mengerti perubahan
sosial (masyarakat) dan kebudayaan itu, adalah dengan membuat rekapitulasi dari
semua perubahan yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri, bahkan jika ingin
mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai perubahan mayarakat dan
kebudayaan itu, maka suatu hal yang paling baik dilakukan adalah mencoba
mengungkap semua kejadian yang sedang berlangsung di tengah-tengah masyarakat
itu sendiri.
A. Dampak Perubahan Sosial bagi Kehidupan Sosial
Masyarakat merupakan kumpulan
individu dan kelompok yang membentuk organisasi sosial yang bersifat kompleks.
Dalam organisasi sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan norma-norma sosial
yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku dan berinteraksi dalam kehidupan masvarakat.
Adanya suatu perubahan dalam
masyarakat akibat perubahan sosial bergantung
pada keadaan masyarakat itu sendiri yang mengalami perubahan sosial. Dengan
kata lain, perubahan sosial yang terjadi
tidak selamanya suatu kemajuan (progress). Bahkan, dapat pula sebagai suatu
kemunduran masyarakat.
Kecepatan perubahan tiap daerah berbeda-beda bergantung pada
dukungan dan kesiapan masyarakat untuk berubah. Perbedaan perubahan tersebut
dapat mengakibatkan munculnya kecemburuan sosial, yang harus dihindari.
Terdapat beberapa tanggapan masyarakat sebagai dampak perubahan sosial yang
menimbulkan suatu ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau
ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu sebagai berikut.
1. Perubahan
yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan.
Hal ini karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka
anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-macam,
sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.
2. Perubahan
mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan.
Hak istimewa yang diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang
sehingga perubahan dianggapnya akan mengancangkan berbagai aspek kehidupan.
Untuk mencegahnya, setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak
sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu.
3. Perubahan
dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa
dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Pembahan juga
dianggap membawa nilai-nilai baru yang modern.
4. Ketidaktahuan
pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengakibatkan
seseorang ketinggalan informasi tentang perkembangan dunia.
5. Masa
bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan
perubahan sosial yang terjadi dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh bagi
dirinya.
6. Ketidaksiapan
menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan
seseorang terbatas, dampak perubahan sosial yang
terjadi ia tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
yang terjadi.
B. Masalah Yang Muncul Atau Dampak Perubahan Sosial
Perubahan sosial
mengakibatkan terjadinya masalah-masalah sosial
seperti kejahatan, atau kenakalan remaja.
Meskipun begitu, tidak setiap masalah yang terjadi pada masyarakat disebut
masalah sosial. Menurut Merton (dalam Soekanto), suatu masalah disebut masalah
sosial jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak
adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan
kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial.
2. Semula
ada pendapat keliru yang menyatakan bahwa masalah sosial bersumber secara
langsung pada kondisi-kondisi ataupun proses-proses sosial. Pendapat tersebut
tidak memuaskan dan telah ditinggalkan. Hal pokok di sini bukanlah sumbernya,
melainkan akibat dari gejala tersebut (baik gejala sosial
maupun gejala bukan sosial yang menyebabkan terjadinya masalah sosial.
3. Pihak-pihak
yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak.
Dalam hal ini, urutannya sangat relatif.
4. Adanya
masalah-masalah sosial yang terbuka dan masalah-masalah sosial yang tertutup.
Masalah sosial tersebut timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan
masyarakat karena tidak sesuainya tindakan-tindakan dengan norma-norma dan
nilai-nilai masyarakat. Akibat hal tersebut, masyarakat tidak menyukai
tindakan-tindakan yang menyimpang dan berlawanan dengan nilai-nilai yang
berlaku.
Masalah sosial merupakan proses terjadinya ketidaksesuaian
antara unsur-unsur dalam kebudayaan suatu masyarakat yang membahayakan
kehidupan kelompok-kelompok sosial. Dengan kata lain, masalah
sosial menyebabkan terjadinya hambatan dalam pemenuhan
kebutuhan warga masyarakat. Hal itu berakibat terjadi disintegrasi sosial atau
rusaknya ikatan sosial.
Proses disintegrasi sebagai akibat
atau dampak perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat
dapat berbentuk antara lain sebagai berikut :
1.
Pergolakan dan Pemberontakan
Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan
Indonesia dapat diterima di berbagai daerah walaupun tidak secara bersamaan.
Rakyat menyambut dan mendukungnya. Oleh karena itu, segera dibentuk suatu
tatanan dan kehidupan sosial baru. Rangkaian peristiwa itu disebut revolusi.
Adanya pergolakan dan pemberontakan di berbagai daerah pascakemerdekaan,
berlujuan untuk menjatuhkan kedudukan penguasa pada saat itu, sekaligus
menyatakan kelidaksetujuan mereka terhadap ideologi pemerintah.
2.
Aksi Protes dan Demonstrasi
Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam
kehidupan manusia. Hal itu terjadi karena setiap orang memiliki pendapat dan
pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat terjadi apabila suatu hal menimpa
kepentingan individu atau kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa
ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya, individu atau kelompok
tersebut tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian.
Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh
individu atau masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi
secara tidak langsung sebagai rasa solidaritas antarsesama karena
kesewenang-wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan bagi orang
lain.
3.
Kriminalitas
Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang
bagi setiap orang untuk berubah, tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap
orang ke arah yang dicita-citakan. Hal ini berakibat terjadinya perbedaan
sosial berdasarkan kekayaan, pengetahuan, perilaku, ataupun pergaulan.
Perubahan sosial tersebut dapat membawa seseorang atau kelompok ke arah
tindakan yang menyimpang karena dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak
terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya.
Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus
akan diuraikan sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan
kesenjangan kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua
orang mendapat kebahagiaan yang sama. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan
setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap hak dan
kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan kewajiban yang
dilakukan.
4.
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Bangsa Indonesia yang sedang membangun perlu memiliki sistem
administrasi yang bersih dan berwibawa, bebas dari segala korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Masalah korupsi menyangkut berbagai aspek sosial dan budaya maka
Bung Hatta (dalam Mubyarto) mengatakan bahwa korupsi adalah masalah budaya.
Apabila hal ini sudah membudaya di kalangan bangsa Indonesia atau sudah menjadi
bagian dari kebudayaan bangsa akan sulit untuk diberantas. Akibatnya, ha!
tersebut akan menghambat proses pembangunan nasional. Untuk memberantas
korupsi, tidak hanya satu atau beberapa lembaga pemerintahan saja yang harus
berperan, tetapi seluruh rakyat Indonesia harus bertekad untuk menghilangkan
korupsi.
5.
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan
disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu karena tindakan yang
mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat Oleh karena itu, kenakalan remaja
disebut sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja merupakan gejolak
kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat,
seperti pergeseran fungsi keluarga karena kedua orangtua bekerja sehingga
peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang.
Selain itu, pergeseran nilai dan norma masyarakat mengakibatkan
berkembangnya sifat individualisme. Juga pergeseran struktur masyarakat
mengakibatkan masyarakat lebih menyerahkan setiap permasalahan kepada yang
berwenang. Perubahan sosial, ekonomi, budaya, dan unsur budaya lainnya dapat
mengakibatkan disintegrasi.
Perubahan yang terjadi pada masyarakat disebut dengan
perubahan sosial. Apakah perubahan itu mengenai pakaian, alat transportasi,
pertambahan penduduk, ataupun tingkah laku anak muda. Pada beberapa pemikir
terdapat tiga tipe perubahan yaitu: perubahan peradaban, perubahan budaya dan
perubahan sosial.
Perubahan
peradaban biasanya dikaitkan dengan perubahn-perubahan elemen atau aspek yang
lebih bersifat fisik, seperti transportasi, persenjataan, jenis-jenis bibit
unggul yang ditemukan, dan sebagainya.
Perubahan budaya berhubungan dengan
perubahan yang bersifat rohani seperti keyakinan, nilai, pengetahuan, ritual,
apresiasi seni, dan sebagainya. Sedangkan perubahan sosial terbatas pada
aspek-aspek hubungan sosial dan keseimbangannya. Meskipun begitu perlu disadari
bahwa sesuatu perubahan di masyarakat selamanya memiliki mata rantai
diantaranya elemen yang satu dan eleman yang lain dipengaruhi oleh elemen yang
lainnya. Berikut adalah teori yang membahas tentang perubahan sosial Untuk itu,
terlebih dahulu perlu dicatat bagaimana tingkat dan sifat peralihan dari
perubahan itu sendiri di masyarakat. Pada masyarakat yang tergolong bersahaja
relatif jarang dan lamban terjadinya perubahan-perubahan.
No comments:
Post a Comment