GEJALA ALAM ABIOTIK
Pengertian Abiotik
Abiotik
(bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam
lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti
tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen
abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup,
komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan
yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri
atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup
Abiotik
merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen
yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah,
batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari.
Komponen
abiotik dapat kita temui dimana saja. Komponen abiotik sama seperti komponen
biotik, dimana juga berfungsi bagi kehidupan manusia.
Faktor-Faktor
Abiotik
1.
Tanah
2.
suhu atau temperature
3.
Sinar / Cahaya Matahari
Sinar matahari merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai
produsen untuk berfotosintesis.
Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama:
a.
Temperatur matahari yang tinggi.
b.
Radiasi termal dari tanah, pohon, awan dan atmosfir.
4.
Air
5.
Udara
6.
Mineral
7.
Keasaman [PH]
Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya
mahkluk hidup memerlukan lingkungan yang
memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu
asam atau basa.
8. Kadar
Garam [Salinitas]
Jika
kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan
tumbuhan itu
9. Garis
Lintang
Garis
lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme
dipermukaan bumi
Contoh Gejala
Alam Abiotik :
1. Hujan
Hujan
adalah salah satu contoh gejala alam Abiotik yang terjadi karena adanya proses
kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat dan kemudian
jatuh kepermukaan bumi.
2. Pelapukan
Pelapukan
adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah yang disebabkan
karena proses fisik, kimia dan biologi. Hasil dari pelapukan ini merupakan asal
dari batuan sedimen dan tanah.
3. Erosi
Erosi
adalah peristiwa pengikisan padatan pada sedimen, tanah, batuan, dan partikel
lainnya yang terjadi karena adanya transportasi angin, air atau es,
karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh
gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal
ini disebut bio-erosi.
Contoh Sifat
Gejala Alam Abiotik
Setelah
mengetahui beberapa contoh gejala alam abiotik diatas, maka berikut ini akan dipublikasikan
pula kepada Anda tentang contoh sifat gejala alam abiotik yang secara
lengkapnya bisa dilihat dibawah ini:
1. Wujud
Semua
benda abiotik dapat dibedakan wujudnya, yaitu padat, cair, dan gas.
2. Bentuk
Semua
benda abiotik memiliki bentuk yang dapat kita gunakan untuk mengenalinya.
3. Warna
Selain
bentuk, warna juga bisa menjadi sifat gejala alam abiotik, sehingga dapatdibedakan
dengan yang lainnya.
4. Ukuran
Ukuran
benda abiotik dapat berupa ukuran panjang, berat, volume, suhu, dansebagainya.
5. Bau
Gejala alam abiotik dapat dicirikan berdasarkan baunya,
misalkan zat belerang mempunyai bau yang berbeda dengan
air kotor.
6. Rasa
Beberapa benda abiotik dapat diketahui berdasarkan rasanya, yaitu manis, asam
ataunetral.
7. Tekstur
Benda
abiotik dapat juga dikenali dari teksturnya, yaitu halus atau
kasarpermukaannya.
Dari
pengertian tentang gejala alam biotik diatas, maka secara sederhana contoh
gejala alam biotik dapat dibuat sebagai berikut:
Bencana Alam
Bencana alam
adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik,
seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia
Contoh bencana
alam :
1. Banjir
Banjir
adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan
saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang
tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi
karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena
dampak kiriman banjir.
·
Penyebab Terjadinya Banjir
Secara
umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :
a. Penebangan
hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b. Pendangkalan
sungai,
c. Pembuangan
sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun
gotong
royong
d. Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi
syarat,
e. Pembuatan
tanggul yang kurang baik,
f. Air
laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
2. Gempa
Bumi
Gempa
bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat
rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan skala tinggi dapat
membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan bumi. Rumah, gedung, menara,
jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata dengan
tanah jika terkena gempa bumi yang besar.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu
kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak
dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan
terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi
lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman
lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya
letusan gunung berapi.
3. Gunung
Meletus
Gunung
meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti
debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma,
dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi
korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu
yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang
keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai
700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur
sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai
sejauh radius 90 km.
Tidak
semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut
gunung berapi aktif.
Berbagai Tipe Gunung Berapi
a. Gunung
berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
b. Gunung berapi perisai (shield volcano)
c. Gunung
berapi maar
Dampak Bencana Alam
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada
kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman
bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam
yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan
manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya,
pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut
bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi
kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran,
yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta
memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan
memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki
ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana
merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk
mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir.
Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk
yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Bencana berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil pembangunan
ikut menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang. Kehidupan
sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh ujian
terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul
kemungkinan kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga
menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.
No comments:
Post a Comment