Zat Berbahaya pada makanan (Zat Adiktif)
1. Definisi dari zat berbahaya
Zat
berbahaya umum juga disebut dengan zat adiktif, yaitu obat serta bahan-bahan
aktif yang apabila dikonsumsi oleh organism hidup dapat menyebabkan kerja
biologi terhambat. Dalam hal ini, penggunaan zat tambahan dalam produk pangan
pun menimbulkan beberapa dampak yang mengganggu system kerja organ tubuh dalam
proses metabolisme sehingga zat tambahan tersebut termasuk adiktif.
2 Macam-Macam Zat Berbahaya serta Dampaknya
Pengertian
dan dampak yang ditimbulkan dari zat – zat yang membahayakan, yang kebayakan
dipakai sebagai bahan tambahan produk pangan tersebut yaitu :
1. Formalin
Formalin adalah larutan 37%
Formaldehida dalam air yang biasanya mengandung 10 – 15% methanol untuk
mencegah polimerisasi. Formalin banyak digunaan sebagai desinfektan untuk
pembersih lantai, kapal, gudang, dan pakaian, sebagai germisida dan fungisida
pada tanaman dan Sayuran , serta sebagai pembasmi lalat dan serangga lainnya.
Menurut BPOM penggunaan formalin pada produk pangan sangat membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan efek jangka pendek dan panjang tergantung dari besarnya paparan pada tubuh. Dampak formalin pada tubuh manusia dapat bersifat :
Menurut BPOM penggunaan formalin pada produk pangan sangat membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan efek jangka pendek dan panjang tergantung dari besarnya paparan pada tubuh. Dampak formalin pada tubuh manusia dapat bersifat :
Akut : Efek pada kesehatan manusia
langsung terlihat : Seperti iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual,
muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing.
Kronik : Efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang : Seperti iritasi parah, mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pancreas, system saraf pusat, dan pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen. Megkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya terlihat dalam waktu jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.
Kronik : Efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang : Seperti iritasi parah, mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pancreas, system saraf pusat, dan pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen. Megkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya terlihat dalam waktu jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.
Formalin sangat mudah diserap oleh
tubuh melalui saluran pernafasan dan pencernaan. Penggunaan formalin dalam
jangka panjang dapat berakibat buruk pada organ tubuh. Karena beracun, pada
kemasan formalin diberi label yang bertuliskan “Jangan menggunakan formalin
untuk mengawetkan pangan seperti mie dan tahu”.
2. Boraks
Boraks adalah senyawa berbentuk
Kristal putih, tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekana normal. Dalam air
borak berubah menjadi Natrium Hidroksida dan Asam Borat. Boraks umumnya
digunakan untuk memantri logam, pembuatan gelas dan enamel, sebagai pengawet
kayu, dan pembasmi kecoa.
Asam Borat maupun Boraks adalah racun bagi sel – sel tubuh, berbahaya bagi susunan syaraf pusat, ginjal dan hati. Jangan mengunakan Boraks dalam pembuatan bakso, kerupuk, mie dan sejenisnya.
Asam Borat maupun Boraks adalah racun bagi sel – sel tubuh, berbahaya bagi susunan syaraf pusat, ginjal dan hati. Jangan mengunakan Boraks dalam pembuatan bakso, kerupuk, mie dan sejenisnya.
3. Rhodamin
– B
Rhodamin – B adalah zat pewarna
sintetis berbentuk serbuk Kristal, berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak
berbau, dan dalam larutan berwarna merah terang berflourenses. Rhodamin – B
ummnya digunakan sebagai pewarna kertas dan tekstil. Percobaan pada binatang
menunjukan bahwa zat ini diseap lebih banyak pada saluran pencernaan.
Kerusakan pada hati tikus terjadi
sebagai akibat pakannya mengandung Rhodamin – B dalam konsentrasi yang tinggi.
Mengkonsumsi zat ini dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan gangguan
pada fungsi hati dan bias menngakibatkan kanker hati. Jangan mewarnai pangan
dengan Rhodamin – B.
4. Metanil
Yellow
Metanil Yellow adalah zat pewarna
sintesis berbentuk serbuk bewarna kuning kecoklatan, larut dalam air, agak
larut dalam benzene, eter, dan sedikit larut dalam aseton. Metanil Yelow
umumnya dugunakan sebagai pewarna tekstil dan cat serta sebagai indicator
reaksi netralisasi asam – basa.
Zat ini adalah senyawa kimia dari Azo Aromatik yang dapat menimbulkan tomur dalam berbagai jaringan hati, kandung lemih, saluran pencernaan atau jaingan kulit. Jangan mewarnai pangan dengan Metanil Yellow.
Dari berbagai jenis bahan – bahan yang telah disebutkan diatas dan dinyatakan sangat berbahaya bagi tubuh dan kesehatan manusia dalan jangka pendek maupun jangka panjang, mulai dari produksi, eksport – import, pendistribusian barang, maupun penjualan dan pemasarannya haruslah dilakukan pengawasan yang ketat sehingga tidak ada lagi pelaku usaha yang menggunakan bahan berbahaya tersebut sebagai bahan tambahan makanan pada produk – produk pangan yang beredar dimasyarakat.
Zat ini adalah senyawa kimia dari Azo Aromatik yang dapat menimbulkan tomur dalam berbagai jaringan hati, kandung lemih, saluran pencernaan atau jaingan kulit. Jangan mewarnai pangan dengan Metanil Yellow.
Dari berbagai jenis bahan – bahan yang telah disebutkan diatas dan dinyatakan sangat berbahaya bagi tubuh dan kesehatan manusia dalan jangka pendek maupun jangka panjang, mulai dari produksi, eksport – import, pendistribusian barang, maupun penjualan dan pemasarannya haruslah dilakukan pengawasan yang ketat sehingga tidak ada lagi pelaku usaha yang menggunakan bahan berbahaya tersebut sebagai bahan tambahan makanan pada produk – produk pangan yang beredar dimasyarakat.
Bahan-bahan Berbahaya Pada Kosmetik
Beberapa waktu terakhir ini banyak
produk-produk kosmetik terutama cream pemutih, yang menawarkan efek putih dan
mengkilat secara instant,meskipun tidak semua, namun kadang bila dicermati di
dalamnya ada kosmetik berbahaya. Dan kecendurangan masyrakat
terutama wanita, sangat menggemari produk-produk ini, sehingga menyebabkan
penjualan mereka laku keras dipasaran, sayangnya mereka tidak mengetahui bahwa
ada produk-produk itu masuk kategori kosmetik berbahaya.
Meskipun ada bahan-bahan alami yang dipakai pada kosmetik tersebut semisal :
guanine yang diperoleh dari sisik ikan laut, merupakan kristal yang transparan,
reflektif dan mengkilat seperti mutiara, nyatanya banyak juga bahan bahan kimia
berbahaya yang dipakai pada produk-produk kosmetik berbahaya
tersebut seperti: merkuri, rhodamin B, hidrokinon dan Retin-A. Rata-rata
bahan-bahan dalam kosmetik berbahaya tersebut mempunyai
sifat yang tidak dapat larut dalam air (non polar). Sehingga bahan-bahan
tersebut akan tetap menempel pada kulit serta menumpuk dikulit dalam
pemakaian jangka panjang. Sehingga inilah mengapa kosmetik berbahaya
bisa menyebabkan kerusakan permanent pada kulit.
1. Kosmetik berbahaya jika :
mengandung Merkury
Merkuri
atau Hg /air raksa banyak terdapat di kosmetik berbahaya untuk
pencerah wajah. Merkury adalah zat yang sangat beracun bersifat zat
karsinogenik. Penggunaan zat ini menjadikan sebuah produk menjadi kosmetik berbahaya, meskipun awalnya memakai bahan alami.
Akibat yang ditimbulkan merkuri dalam kosmetik berbahaya antara lain :
·
Alergi
·
perubahan
warna kulit
·
bintik-bintik
hitam pada kulit
·
iritasi
kulit
·
kerusakan
permanen pada susunan syaraf, otak, ginjal
·
gangguan
perkembangan janin
·
paparan
jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan
kerusakan ginjal
inilah mengapa pemakaian
merkuri dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun dan menjadikan sebuah
produk masuk daftar kosmetik berbahaya, dan menjadikan sebuah produk kosmetik
berbahaya untuk digunakan jangka pendek ataupun panjang.
2. Kosmetik berbahaya jika:
mengandung Hidrokinon
Hidrokuinon
(Hydroquinone) termasuk golongan obat keras dan masuk golongan senyawa kimia
yang bersifat larut air, dan banyak sekali dipakai pada kosmetik
berbahaya. Hidrokinon banyak digunakan pada produk kosmetik, karena
sifatnya sebagai antioksidan, berperan dalam proses penghambatan melanogenesis
(proses pembentukan melanin) sehingga mengurangi warna gelap pada kulit. Namun
demikian tetap tidak bisa merubah kosmetik berbahaya
menjadi layak digunakan dengan pengaruh positifnya tersebut. Bahaya
kosmetik berbahan
kimia kadang lebh buruk dari yang dibayangkan. Dalam dunia industri hidrokinon
digunakan untuk pewarna rambut, cat kuku, senyawa untuk produksi cat, bahan
bakar minyak serta pernis, dan banyak sekali pada produk kosmetik
berbahaya.
Dampak minimal dari
hidrokinon adalah iritasi dan kulit terbakar. Namun yang paling mengerikan pada
pemakain kosmetik berbahaya adalah munculnya sejumlah
penyakit, seperti Vitiligo (pigmen kulit hilang sehingga terbentuk area putih
seperti panu) hingga Okronosis atau kulit yang berubah hitam atau biru. Banyak
sekali forum female ataupun artikel herbal yang membahas masalah ini.
3. Kosmetik berbahaya jika:
mengandung Rhodamin B
Rhodamin
B adalah zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri kertas
dan tekstil. Seperti air dan alkohol terutama metanol serta etanol,
rhodamin B juga bersifat polar dan sangat banyak digunkan pada jenis produk yg
masuk kategori kosmetik berbahaya. Adanya gugus –COOH dan
lonepair pada atom O serta N membuat kepolarannya tidak diragukan lagi. Zat ini
sering disalahgunakan sebagai zat pewarna kosmetik dan makanan. Itulah mengapa,
jika terdapat zat ini, sudah pasti masuk golongan kosmetik berbahaya.
Rhodamin B sangat berbahaya jika mengenai kulit, terhirup, mengenai mata dan
tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa: iritasi pada saluran
pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan,
dan bahaya kanker hati. Itu hanya sebagian hal yang buruk akibat penggunaan kosmetik
berbahaya.
4. Kosmetik berbahaya jika : mengandung
Asam Retinoat / Tretinoin / Retinoic Acid (Retin –A)
Asam
retinoat atau tretinoin adalah bentuk asam dan bentuk aktif dari vitamin A (retinol)
yang sering didapati pada kosmetik berbahaya. Bahan ini sering
dipakai antara lain : pengobatan jerawat, untuk pemutih kulit, dan mengatasi
kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari (sundamage. Asam retinoat juga
sering dimasukkan dalam komposisi krim pemutih pada kosmetik berbahaya
karena dipercaya memiliki efek pemutih. Efek asam retinoat ini adalah
melalui penghambatan pigmen melanin seperti beberapa senyawa pemutih lainnya. Pada
penggunaan topical asam retinoat dalam kosmetik berbahaya, dapat menyebabkan iritasi kulit
terutama buat yang berkulit sensitif. Sedangkan pada penggunaan sistemik
(misalnya peroral) asam retinoat memiliki efek teratogenik, yaitu menyebabkan
abnormalitas perkembangan janin dalam kandungan. Serta dapat menyebabkan
berbagai bentuk malformasi/kecacatan pada janin.
No comments:
Post a Comment