Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Business

Wednesday, 8 August 2018

Modernisasi dan Hubungan Sosial

  kangato       Wednesday, 8 August 2018
MODERNISASI DAN HUBUNGAN-HUBUNGAN SOSIAL

A. Pengertian Modernisasi dan Hubungan sosial
1) Modernisasi
Istilah modern berasal dari kata “modo” yang artinya “yang kini” (just now). Dengan demikian masyarakat dinyatakan modern apabila para warganya hidup dengan sistem nilai, cara berfikir, berperasaan dan bertindak, teknologi serta organisasi sosial yang baru, yang sesuai dengan konstelasi zaman sekarang.
Modernisasi adalah proses prubahan masyarakat beserta dengan kebudayaan nya dari hal-hal yang bersifat tradisional menuju modern.globalisasi pada hakikatnya merupakan suatu kondisi meluasnya budaya yang seragam bagi seluruh masyarakat di dunia apabila proses globaliasi muncul sebagai akibat adanya arus informasi dan komunikasi yang sering online setiap saat dan dapat di jangkau dengan biaya yang relatif murah sebagai akibatnya adalah masyarakat dunia menjadi satu lingkungan yang seolah-olah saling berdekatan dan menjadi satu sistem pergaulan dan satu sistem budaya yang sama.
Asumsi modernisasi yang disampaikan oleh Schoorl melihat modernisasi sebagai suatu proses transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspek-aspeknya. Dibidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri dengan pertumbuhan ekonomi sebagai akses utama. Berhubung dengan perkembangan ekonomi, sebagian penduduk tempat tinggalnya tergeser ke lingkungan kota-kota. Masyarakat modern telah tumbuh tipe kepribadian tertentu yang dominan. Tipe kepribadian seperti itu menyebabkan orang dapat hidup di dalam dan memelihara masyarakat modern.
Sedangkan Dube berpendapat bahwa terdapat tiga asumsi dasar konsep modernisasi yaitu ketiadaan semangat pembangunan harus dilakukan melalui pemecahan masalah kemanusiaan dan pemenuhan standart kehidupan yang layak, modernisasi membutuhkan usaha keras dari individu dan kerjasama dalam kelompok, kemampuan kerjasama dalam kelompok sangat dibutuhkan untuk menjalankan organisasi modern yang sangat kompleks dan organisasi kompleks membutuhkan perubahan kepribadian (sikap mental) serta perubahan pada struktur sosial dan tata nilai. Tujuan akhir dari modernisasi menurut Schoorl dan Dube adalah terwujudnya masyarakat modern yang dicirikan oleh kompleksitas organisasi serta perubahan fungsi dan struktur masyarakat.
Modernisasi adalah rasionalisasi dalam pertumbuhan ekonomi secara makro. Secara teoritik modernisasi merupakan sebuah teori yang di dalamnya terdapat beberapa aliran. Ada lima varian teori Modernisasi sebagaimana dikemukakan oleh Arief Budiman (1995:37-38) yaitu (1) teori Harrod-Domar, yang menekankan bahwa pembangunan hanya merupakan masalah penyediaan modal untuk investasi dan teori ini banyak dikembangkan oleh para ekonom, (2) teori McClelland yang menekankan pada aspek-aspek psikologi individu yaitu melalui pendidikan individual kepada anak-anak di lingkungan keluarga, Pembangunan akan terlaksana apabila terdapat jumlah wiraswasta yang banyak. (3) teori Weber yang menekankan pada nilai-nilai budaya. Nilai-nilai dalam masyarakat antara lain melalui agama mempunyai peran yang menentukan dalam mempengaruhi tingkah laku individu, (4) Teori Rostow, yang menekankan pada adanya lembaga-lembaga sosial dan politik yang mendukung proses pembangunan, dan (5) teori Inkeles dan Smith yang menekankan lingkungan material, dalam hal ini lingkungan pekerjaan, sebagai salah satu cara terbaik untuk membentuk manusia modern yang dapat membangun
2) Hubungan Sosial
Kingsley Davis memberikan pengertian bahwa hubungan sosial meruapakan perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat, sedangkan Selo Soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap, pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Yang harus dipahami adalah bahwa suatu hal baru yang sekarang ini bersifat radikal, mungkin saja beberapa tahun mendatang akan menjadi konvensional, dan beberapa tahun lagi akan menjadi tradisional. Bahwa perubahan sosial dapat dipastikan terjadi dalam masyarakat, karena adanya ciri-ciri sebagai berikut.
·         Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang, setiap masyarakat pasti berubah, hanya ada yang cepat dan ada yang lambat
·         Perubahan yang terjadi pada lembaga sosial tertentu akan diikuti perubahan pada lembaga lain
·         Perubahan sosial yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi sosial
·         Disorganisasi sosial akan diikuti oleh reorganisasi melalui berbagai adaptasi dan akomodasi
·         Perubahan tidak dapat dibatasi hanya pada bidang kebendaan atau spiritual saja, keduanya akan kait-mengkait
Di samping dikenal adanya faktor penyebab perubahan, berikut diidentifikasi tentang faktor-faktor pendorong dan penghambat perubahan.
Faktor pendorong perubahan: (1) Kontak/komunikasi dengan kelompok/kebudayaan lain, (2) Pendidikan yang maju, (3) Need for Achievement (n-Ach), (4) Sikap menghargai orang lain dan kebudayaannya, (4) Toleransi, (5) Struktur sosial (stratifikasi) terbuka, (6) Penduduk yang heterogen, (7) Ketidakpuasan terhadap keadaan, (8) Orientasi ke masa depan
Faktor penghambat perubahan, (1) kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, (2) Perkembangan IPTEK yang terhambat, (3) Sikap masyarakat yang tradisional, (4) Vested interested, (5) Ketakutan akan terjadi kegoyahan dalam sistem sosial apabila terjadi perubahan, (6) Prasangka terhadap hal baru. (7) Hambatan ideologis (nilai sosial), (8) Hambatan adat dan tradisi.

B. Jenis-jenis hubungan-hubungan sosial tradisional
·         Kekerabatan dalam hubungan kerja
Pertanian sederhana merupakan hal yang paling utama di Negara berkembang. Disamping itu, bidang industri hanya bersifat melengkapi pertanian, tetapi masih terikat pada kekerabatan dan desa. Pada masyarakat tertentu, kedudukan pekerjaan ditentukan oleh suatu kelompok yang luas, misalnya system kasta.
·         Hubungan kekeluargaan
Hubungan antara anggota yang satu dan lainnya tentu sangatlah erat. Keluarga merupakan satu unit produksi dan pusat dari kesenangan-kesenangan emosionil dan sosialisasi.
·          Kehidupan komuniti dan perkumpulan-perkumpulan
Hubungan komuniti ataupun perkumpulan-perkumpulan sangat erta terjalin oleh pembawaan kelompok-kelompok sosial, seperti kekerabatan, klan, hubungan-hubungan suku dan kasta.
·         Komunikasi dalam interaksi yang tradisional
Dalam masyarakat yang berada pada proses modernisasi biasanya melakukan komunikasi secara tradisional. Cirinya adalah tidak menggunakan teknologi atau bersifat tradisional. Pertemuan secara langsung acapkali dilakukan dalam melakukan komunikasi.
B.   Jenis hubungan-hubungan sosial modern
·         Spesialisasi pekerjaan
Anggota keluarga tidak lagi bekerja untuk keluarganya karena dianggap menjadi penghalang dalam proses produksi (mis. Tidak memiliki disiplin waktu tetapi bekerja hanya sesuai keinginan sendiri). Sehingga diterapkanlah sistem upah/gaji dimana orang-seoranglah yang dipekerjakan dengan spesialisasi bidang kerjanya.
·         Perubahan hubungan kekeluargaan
Pemisahan kegiatan-kegiatan ekonomi dari lingkungan keluarga mengakibatkan suatu keluarga kehilangan beberapa fungsi dan memperoleh suatu peranan yang khusus. Keluarga tidak lagi menjadi satu unit produksi. Implikasi sosialnya adalah terjadinya proses individuasi dan isolasi keluarga batih (nuclear family). Sehingga anggota-anggota keluarga yang satu turunan mulai pecah, keluarga-keluarga yang baru menikah untuk membentuk rumah tangga sendiri dan meninggalkan para orang tua. Akibatnya, para orang tua akan mendapatkan pengawasan dari komuniti atau negara sebagai “titipan” ke dalam lembaga-lembaga sosial, seperti lembaga pensiun, jaminan sosial, dan panti jompo.
·         Perubahan dalam hubungan komuniti dan perkumpulan-perkumpulan
Awalnya hubungan kelompok dan perkumpulan didasarkan pada pembawaan kelompok sosial, yaitu kekerabatan, dan lainnya, digantikan oleh sebuah perkumpulan berdasarkan fungsi, kesenangan, ataupun jenis pekerjaan tertentu. Contohya perserikatan perburuhan, perkumpulan sepak bola, dan lainnya. Namun, tidak dapat disembunyikan dari kenyataan bahwa pada mulanya suatu perkumpulan terdiri dari fungsi yang beragam.
·         Perubahan dalam komunikasi
Komunikasi yang bersifat tradisional tidaklah tergantung pada kemajuan teknologi. Dengan pembawaan sosial seperti kekerabatan dan intensitas pertemuan secara langsng (face to face) satu sama lainnya sering terjadi akan menjalin hubungan semakin erat. Akan tetapi dengan perkembangan teknologi, pertemuan face to face semakin jarang dilakukan karena sudah banyak wadah komunikasi terutama melalui dunia seperti jejaring sosial. Jejaring sosial yang sedang menjamur adalah friendster, twitter, mailinglist, facebook, dan sebagainya. Jejaring sosial yang paling populer saat ini adalah facebook.

C.   Teori Ketergantungan Media
Teori Ketergantungan Media (Dependency Theory) adalah teori tentang komunikasi massa yang menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu. Teori ini diperkenalkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur. Mereka memperkenalkan model yang menunjukan hubungan integral tak terpisahkan antara pemirsa, media dan sistem sosial yang besar.
Konsisten dengan teori-teori yang menekankan pada pemirsa sebagai penentu media, model ini memperlihatkan bahwa individu bergantung pada media untuk pemenuhan kebutuhan atau untuk mencapai tujuannya, tetapi mereka tidak bergantung pada banyak media dengan porsi yang sama besar.
Besarnya ketergantungan seseorang pada media ditentukan dari dua hal.
ü Pertama, individu akan condong menggunakan media yang menyediakan kebutuhannya lebih banyak dibandingkan dengan media lain yang hanya sedikit. Sebagai contoh, bila anda menyukai gosip, anda akan membeli tabloid gosip dibandingkan membeli koran Kompas, dimana porsi gosip tentang artis hanya disediakan pada dua kolom di halaman belakang, tetapi orang yang tidak menyukai gosip mungkin tidak tahu bahwa tabloid gosip kesukaan anda, katakanlah acara Cek dan ricek, itu ada, ia pikir cek dan ricek itu hanya acara di televisi, dan orang ini kemungkinan sama sekali tidak peduli berita tentang artis di dua kolom halaman belakang Kompas.
ü Kedua, persentase ketergantungan juga ditentukan oleh stabilitas sosial saat itu. Sebagai contoh, bila negara dalam keadaan tidak stabil, anda akan lebih bergantung atau percaya pada koran untuk mengetahui informasi jumlah korban bentrok fisik antara pihak keamanan dan pengunjuk rasa, sedangkan bila keadaan negara stabil, ketergantungan seseorang akan media bisa turun dan individu akan lebih bergantung pada institusi - institusi negara atau masyarakat untuk informasi. Sebagai contoh di Malaysia dan Singapura dimana penguasa memiliki pengaruh besar atas pendapat rakyatnya, pemberitaan media membosankan karena segala sesuatu tidak bebas untuk digali, dibahas, atau dibesar-besarkan, sehingga masyarakat lebih mempercayai pemerintah sebagai sumber informasi mereka. 
logoblog

Thanks for reading Modernisasi dan Hubungan Sosial

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Contoh Soal PLH Kelas VIII

SOAL PLH KELAS VIII PENGHIJAUAN LINGKUNGAN Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (X) pad...

close