Pengertian Pangan dan pengolahan hasil pertanian

Pengertian Pangan dan Pengolahan Hasil Pertanian / Pangan

1.    Pengertian Pangan

Berdasarkan UU Pangan No.7 tahun 1996 :yang dimaksud dengan pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,  baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukan sebagai bahan makanan dan minuman termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan dan minuman.

Yang dimaksud dengan makanan adalah istilah pangan yang sudah siap dikonsumsi, yang mengandung zat gizi dan atau unsure-unsur ikatan kimia yan dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh.

Pangan dapat dapat diperoleh dari sumber hayati dan air, berupa sumber hayati dan sumber hewani.  Sumber hayati terdiri antara lain kacang-kacangan, umbi-umbian, sayur-sayuran dan buah-buahan. Sumber hewani antara lain trdiri dari daging, ikan, susu, telor beserta hasil olahannya.

2.    Pengertian Pengolahan Hasil Pertanian / Pangan

Yang dimaksud dengan pengolahan yaitu suatu tehnik atau seni untuk mengolah suatu macam bahan menjadi bahan lain yang sifatnya berbeda dengan bahan semula. Bahan olahan tidak selalu harus awet. Yang dimaksud dengan pengawetan yaitu suatu tehnik atau tindakan yang digunakan oleh manusia pada bahan pangan sedemikian rupa, sehingga bahan tersebut tidak mudah rusak. Istilah awet merupakan pengertian relatif terhadap daya awet alamiah dalam kondisi yang normal

Tujuan pengolahan hasil pertanian / pangan adalah agar pangan siap untuk dikonsumsi karena banyak bahan pangan harus di olah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, memberikan variasi pilihan pangan sesuai dengan selera, bahan makanan yang di olah akan lebih mudah dicerna.

Tujuan dari mempelajari komponen-komponen pangan dan sifatnya, antara lain untuk

1.    Untuk memilih cara pengolahan yang tepat, agar bahan tersebut tetap memiliki sifat-safat yang menarik selera serta bernilai gizi tinggi.

Untuk memilih cara pengawetan yang baik, yaitu mencegah atau menghambat terjadinya proses perusakan / pembusukan tanpa terlalu banyak mengubah sifat-sifat aslinya