Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Business

Saturday 26 May 2018

3 Prinsip Pembelajaran Pada Anak

  kangato       Saturday 26 May 2018
TIGA PRINSIP UTAMA PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA ANAK

1.    Konstruktivisme
Anak membangun pemahaman mereka sendiri terhadap apa yang diketahui di lingkungan sekitarnya,  pembelajaran menjadi proses interaktif antara teman dan gurunya, anak membangun pemahaman mereka sendiri yang ada di lingkungan sekitarnya, mereka memahami apa yang terjadi disekitarnya dengan mensintesa pengalaman barunya yang telah dipahami sebelumnya. Contoh pembelajaran konstruktivisme : Saat anak bermain balok, lalu mereka membuat sebuah bangunan yang sebelumnya guru memperlihatkan gambar gedung dengan ketinggian tertentu. Salah satu anak mengatakan bahwa bangunan baloknya tidak sama dengan bangun yang diperlihatkan guru karena bangunan balok yang di buatnya diatasnya dibangun taman, kemudian guru bertanya apa fungsi dari taman tersebut  dan anak akan menjawab ”untuk meneduhkan orang apabila berada diatas bangunan tersebut”. Informasi tersebut dicerna dengan apa yang telah diketahui dan disesuaikan dengan mental yang sudah dibentuk secara rasional, meskipun anak harus membangun pikirannya secara menyeluruh. Peran orang dewasa ataupun guru sebagai fasilitator dan meiator sangatlah penting karena dukungan atau petunjuknya akan mengoptimalisasikan kesempatan belajr yang langsungdiserap dan belum tentu ada kesempatan untuk melakukannya kembali, tentunya di tunjang dengan media belajar (bahan - bahan dan alat - alat yang mendukung).
2.    Metodologi yang Sesuai Dengan Perkembangan
Metodologi yang sesuai dengan perkembangan adalah didasarkan pada pengetahuan perkembangan anak, semua anak berkembang sesuai dengan tahapan–tahapannya. Orang dewasa, pengasuh maupun pendidik harus faham dan mengerti bahwa setiap anak mempunyai keunikan masing–masing walaupun pada saat tertentu  keunikannya dapat bersatu tergantung dari kegiatan  bersama yang dilakukan bersama sama dengan teman sebayanya. Metodologi yang sesuai dengan perkembangan meliputi kegiatan – kegiatan yang mengacu pada minat anak, perkembangan kognitif dan kematangan sosial emosional. Pendekatan perkembangan didasarkan pada teori Jean Piaget, Eric Erickson dan L.S Vygotsky
Pembelajaran Berdasarkan Perkembangan Anak
Prinsip-prinsip pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan dapat diidentifikasi dari beberapa dimensi, sebagai berikut.
a.    Menciptakan iklim yang positif dan kondusif untuk belajar.
Iklim yang positif dan kondusif merupakan komponen penting yang perlu dipersiapkan secara matang. Anak akan dapat menerima materi yang diberikan apabila berada dalam suasana yang menyenangkan tanpa ketegangan, tidak terlalu ramai agar anak dapat fokus pada kegiatan, dan sebagainya.
b.    Membantu keeratan kelompok dan memenuhi kebutuhan individu.
Kegiatan yang dilakukan tidak saja diperuntukkan untuk kepentingan kelompok anak secara keseluruhan, namun juga perlu untuk memperhatikan kebutuhan setiap individu anak yang berada di dalam kelompok tersebut. Sebagai contoh aspek sosial yang perlu diperhatikan, maka pembelajaran juga dapat memungkinkan anak untuk bersosialisasi dengan teman-temannya dan memiliki cukup ruang dan waktu bagi dirinya sendiri untuk bereksplorasi.
c.    Lingkungan dan jadwal hendaknya memberi kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi aktif, mengambil inisiatif, melakukan eksplorasi terhadap objek dan lingkungannya.
Dalam mempersiapkan materi pembelajaran, maka hendaknya kita sebagai guru juga memperhitungkan waktu atau lamanya kegiatan yang akan berlangsung. Waktu yang disediakan haruslah dapat memberi kesempatan pada setiap anak untuk bereksplorasi terhadap dirinya sendiri, obyek dan lingkungannya. Lingkungan belajar juga dirancang sesuai dengan kebutuhan materi pembelajaran, serta dibuat agar dapat mengundang rasa ingin tahu anak.
d.    Pengalaman belajar hendaknya dirancang secara konkret dan memberi kesempatan kepada anak untuk memilih kegiatannya sendiri.
Materi pembelajaran akan lebih bermakna untuk anak apabila anak diberikan kesempatan untuk memilih sendiri kegiatan yang akan dilakukannya terlebih dahulu. Guru akan membantu apabila anak membutuhkan bantuannya, seperti apabila terjadi bentrokan antara anak satu dengan yang lain yang menginginkan kegiatan yang sama dalam waktu yang bersamaan juga. Namun hal tersebut juga dapat menjadi suatu indikator bagi guru, apabila kegiatan yang telah disiapkan tersebut menarik atau tidak untuk anak.
Materi pembelajaran juga harus dirancang secara konkret, agar anak dapat menangkap secara langsung maksud dan inti dari pembelajaran tersebut, selain juga dapat menceritakannya kembali secara berurut dan benar di akhir kegiatan.
e.    Mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan berbahasa secara menyeluruh yang meliputi kemampuan berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis dini.
Pembelajaran yang baik tentu saja akan banyak memperhatikan banyak aspek yang dapat menstimulasi anak secara keseluruhannya, di antaranya adalah keterampilan berkomunikasi dan berbahasa. Bentuknya beragam, misalnya membuat kegiatan berkelompok dan individual. Kegiatan berkelompok tentu saja didasarkan pada kemampuan sosial anak terlebih dahulu. Bagi anak yang sudah mantap bermain secara individu (mandiri) akan lebih siap dibandingkan dengan anak yang belum mandiri. Ketika berkelompok, maka akan terjadi kegiatan berdiskusi dan sebagainya. Dalam kegiatan berdiskusi tersebut anak akan belajar berinteraksi dengan teman-temannya dalam menyelesaikan kegiatannya. Interaksi sosial tersebut diharapkan dapat mengembangkan kemampuan anak dalam berbicara, kemampuan untuk menyampaikan pendapatnya, mendengarkan ketika orang lain berbicara, membaca dan menulis, serta kemampuan berbahasa lainnya.
f.     Motivasi dan bimbingan diberikan agar anak mengenal lingkungannya, mengembangkan keterampilan sosial, pengendalian dan disiplin diri.
Ketika anak bermain maupun berkegiatan, hendaknya guru juga memberikan stimulasi, motivasi dan bimbingan pada anak. Stimulasi yang diberikan berupa penguatan-penguatan seperti pertanyaan yang berkaitan dengan permainan yang sedang dilakukan anak. Stimulasi hendaknya dilakukan seiring dengan bimbingan, apabila anak mengalami kesulitan, motivasi dilakukan sedari awal kegiatan agar anak semangat dalam bekerja, dan ketika anak mengalami kesulitan agar anak yakin dan percaya bahwa ia akan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
g.    Kurikulum diorganisasikan secara terpadu untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak yang meliputi aspek fisik motorik, sosial emosi, kognitif, bahasa, dan seni.
Dalam membuat kurikulum, hendaknya memperhatikan keseluruhan aspek perkembangan, sesuai dengan kelompok usia anak. Hal tersebut penting, agar guru dapat menstimulasi tepat sesuai dengan usia perkembangan anak dan dengan kebutuhan anak.
h.    Penilaian terhadap anak dilakukan secara kontinu, melalui observasi.
Penilaian adalah proses pengumpulan bukti dan dokumentasi kemampuan belajar dan perkembangan anak (Campbel, 1994).
Oleh karena itu, penilaian merupakan serangkaian proses pengumpulan data dan informasi mengenai anak didik kita (guru) yang ditujukan untuk membuat suatu rencana pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, yang dilakukan pada awal, selama proses pembelajaran berlangsung, dan akhir dari pembelajaran.



3.    Pendidikan Progresif
Jhon dewey, yang dikenal sebagai bapak pendidikan progresif, menekankan bahwa pendidikan dipandang sebagai proses sepanjang hidup,Dewei (1983) berpendapat bahwa pendidikan sebagai persiapan untuk kehidupan masa dewasa. Pelaksanaan pendidikan progresif dibangun berdasarkan prinsip konstruktif. Pendidikan yang berpusat pada anak mendudukung lingkungan belajar yang meningkatkan keterampilan dan minat masing – masing anak sementara itu pula memperlihatkan pentingnya pembelajaran antar teman sebaya dan pembelajaran dalam kelompok - kelompok kecil.
Pembelajaran yang berpusat pada anak merancang berkesempatan bagi anak untuk memilih melalui susunan kelas. Setiap kelas memiliki beberapa pusat kegiatan yang berisi berbagai macam bahan ajar bagi eksplorasi dan perminan. Pusat kegiatan bervariasi dari satu kelas ke kelas lainnya, namun semua kelas memiliki pusat kegiatan utama, yaitu :
a.    Kesenian
Pusat kesenian mendorong anak–anak untuk mengembangkan   dan mengeksplorasi kreativitas mereka serta bersenang – senang dengan bahan–bahan baru dan pengalaman fisik (Cat, Kertas, Crayon, gunting).
b.    Memasak
Memasak merupakansaat yang istimewa bagi anak untuk mengalami pross reaksi ilmiah. Mencicipi makanan – makanan baru, menyantap makanan, dan menimbang makanan akan membuat mereka memahami konsep matematika.
c.    Drama Peran
Pusat drama peran memiliki baju – baju bagus dan benda benda lain yang mendorong anak memperagakan apa yang mereka lihat dari kehidupan mereka, membantu mereka untuk memahami dunia mereka dan memainkan berbagai macam peran.
d.    Pusat Kegiatan Bacaan dan Tulisan
Pusat kegiatan membaca dan menulis meliputi buku–buku dan bahan–bahan untuk kegiatan menyimak dan menulis. Wilayah ini adalah tempat yang tenang sehingga anak–anak dapat melihat buku, membacakan temannya atau meminta guru untuk membacakannya.
e.    Matematika/ Berhitung
Tempat untuk matematika/ berhitung memiliki buah–buahan yang dapat dipisah–pisahkan dan disatukan anak–anak. Seperti puzzle dan balok–balok kecil. Disini permainan–permainan bersifat dapat belajar mencocokan, berhitung, dan mengelompokan serta menciptakan sendiri permainan yang mereka sukai dan berlatih kemampuan berbahasa mereka.
f.     Musik
Musik dapat dipergunakan sepanjang hari untuk menyatukan kegiatan pembelajaran. Bernyanyi, menggerakan badan, bertepuk tangan, menari dan memainkan alat musik atau menyimak dengan tenang. Kesemuanya dapat diberikan sebagai kegiatan pembelajaran sepanjang hari. Musik mengembangkan panca indra, mengajarkan ritme, berhitung dan pola kalimat, memperkuat otot halis dan kasar dan mendorong kreatifitas.
g.    Kegiatan diluar Kelas
Kegiatan diluar kelas merupakan bagian yang penting dalam jadwal sehari–hari. Semuanya dapat dipelajari dan diajarkan didalam atau diluar kelas. Anak–anak dapat belajar ilmu pengetahuan alam, matematika, keterampilan sosial dan mengembangkan kecintaan terhadap lingkungan. Mereka juga dapat meningkatkan penggunaan otot – otot halus dan kasar. Lingkungan diluar kelas dipandang sebagai wilayah perluasan kelas dan kegiatan pembelajaran diluar kelas direncanakan secermat kegiatan di dalam kelas.
h.    Pasir dan Air
Anak–anak sibuk bermain di pusat pembelajaran pasir dan air, baik di dalam kelas, dimeja pasir dan air maupun diluar kelasdi wilayah kotak air dan pasir.Wilayah–wilayah ini menawarkan banyak kesempatan bagi anak anak untuk menggunakan panca indra mereka. Bahan–bahan yang digunakan dipusat pembelajaran ini antara lain sekop, saringan dan ember kecil.
i.      Ilmu Pengetahuan Alam
Pusat pembelajaran Ilmu Pengetahuan alam (IPA) mencerminkan langsung minat anak–anak terhadap kejadian–kejadian almiah dan benda–benda yang mereka temukan. Guru mempersiapkan tempat dikelas untuk pameran dan ekslporasi yang menarik. Pembelajaran juga berlangsung pada ilmu lingkungan hidup dan alamiah saat anak–anak me;lihat tumbuh-tumbuhan, pepohonan dan binatang. Peran guru adalah menekankan proses ilmiah.
Para guru bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan, memancing pembicaraan, menimbulkan keingintahuan dan memperhatikan anak anak. Sehingga kegiatan pembelajaran dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan anak yang berubah–ubah.
logoblog

Thanks for reading 3 Prinsip Pembelajaran Pada Anak

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Contoh Soal PLH Kelas VIII

SOAL PLH KELAS VIII PENGHIJAUAN LINGKUNGAN Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (X) pad...

close