MEMBUAT
MANISAN SALAK BASAH
ALAT :
Baskom plastik,
pengaduk, kompor, timbangan, pisau stainless, Talenan, panci email,
toples, sendok makan, gelas ukur.
BAHAN:
2 kg Buah salak matang segar / matang optimal
100 gram garam dapur / secukupnya
800 gram gula pasir yang putih
3 liter air bersih
1 sdm Natrium
Bisulfit
* LANGKAH
KERJA / KEGIATAN :
- Kupas buah
salak hingga bersih dari bagian yang tidak digunakan
( kulit luar,
kulit ari dan bijinya)
- Campurkan
garam dengan air bersih dan tambahkan
Natrium bisulfitnya aduk hingga larut
3. Rendam buah salak tadi dalam larutan selama semalam
4. Angkat rendaman
kemudian cuci hingga bersih dan tiriskan pada ayakan
5. Didihkan air kemudian
siramkan diatas potongan buah salak tadi tiriskan lagi pada ayakan
6. Siapkan panci email /
toples bersih kemudian beri lapisan gula putih lalu potongan salak susun begitu
seterusnya hingga habis lapisan paling atas adalah gula putih, tutup rapat.
7. Biarkan selama 1-2
malam hingga buah salah sudah terendam air larutan gula
8. Angkat Salak dan
sisihkan dari larutan gula kemudian panaskan larutan tadi beri lagi gula putih
secukupnya (sampai manis) beri vanili agar harum
9. Lakukan 2 kali ulangan
dan bila untuk tujuan komersial manisan bisa ditambahkan bahan pengawet Natrium
Benzoat ½ sdt/ liter air gula
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Manisan
Salak :
1. Pemilihan Bahan Baku ( Buah Salak)
Buah salak yang akan diolah menjadi manisan hendaknya
sudah tua/ matang optimal jangan terlalu matang karena akan menyebabkan manisan
hancur dan airnya keruh. Pilih buah yang masih segar, tidak bonyok/busuk.
2. Pengupasan dan Pemotongan
Pada proses ini merupakan proses dimana salak dikupas
yaitu dibuang kulit luarnya, kemudian kulit ari/selaput yang menutupi daging
buah (endosperm) dan bijinya hingga bersih kemudian dipotong menjadi 2 bagian
atau sesuai selera kita.
3. Perendaman
Buah salak bersifat mudah terkontaminasi sehingga terjadi
pencoklatan (Browning) yang berakibat daging buah salak menjadi kusam, kumal
dan kecoklatan bahkan kehitaman. Selain itu bila salak yang masih segar
kadang-kadang terasa sepet/kesed bila dimakan. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, maka dilakukan perendaman dengan menggunakan garam, karena fungsi
garam dapat menetralisir asam, sepet, pait dll. Kemudian fungsi natrium
bisulfit adalah untuk pemutih daging buah yang akan dibuat manisan sehingga
manisan tampak bersih, terang, tekstur renyah/tidak liat dan menarik. Hal ini
berlaku juga untuk jenis buah-buahan lainnya seperti mangga, jambu air,
belimbing, ceremai, pala, dll. Proses perendaman dilakukan selama 1- 2 malam
atau bisa juga lebih namun konsentrasi garam yang digunakan tentu saja berbeda
untuk perendaman yang cepat dengan yang lama biasanya konsentrasi garam yang
digunakan adalah 10 – 15 % dari berat daging buah untuk yang cepat sedang yang
lama kurangi dari konsentrasi di atas.
4. Pencucian Blanching dan Pencampuran Gula
Setelah salak direndam kemudian diangkat dan dicuci
hingga bersih dan kesat, lalu tiriskan pada ayakan agar air menetes kebawah.
Rebus air hingga mendidih atau dapat juga dengan suhu 70-80 O Celsius
maksudnya untuk mensterilkan daging buah dari bakteri penyebab kebusukan atau
pengurai, proses ini dinamakan Blanching.
Gula pasir yang digunakan
untuk membuat manisan harus yang putih bersih jangan yang kekuningan karena
akan berakibat air manisannya kuning dan keruh sehingga kurang menarik dalam
penampakannya. Pencampuran dilakukan secara berlapis yaitu lapisan paling bawah
gula kemudian lapisan buah salak begitu seterusnya hingga buah dan gula habis
dan lapisan teratas adalah gula pasir. Proses ini dimaksudkan agar gula dapat
meresap kedalam daging buah dan mengeluarkan air yang terkandung dalam buah
sehingga setelah dibiarkan 2 malam, maka
buah akan terendam oleh air walaupun sebelumnya tidak diberi air. Fungsi gula
adalah bahan pengawet yang bersifat manis, semakin banyak jumlah gula yang
digunakan maka manisan semakin awet. Namun tentu saja akan berdampak pada biaya
produksi yang semakin tinggi bila untuk tujuan usaha (komersil).
Proses terakhir dalam
pembuatan manisan adalah apabila telah dicampur gula selama 2 malam, maka
angkatlah daging buah pisahkan dari larutan gula kemudian larutannya dipanaskan
dan ditambah gula lagi karena larutan tadi kandungan gulanya sudah berkurang
terserap buah, setelah mendidih saring dan dinginkan kemudian campurklan kembali
potongan salaknya lakukan ulangan sebanyak 2 kali agar manisan awet. Apabila
untuk tujuan usaha maka perlu ditambahkan bahan pengawet Natrium Benzoat dengan
dosis 0,02 ppm/ liter air manisan
No comments:
Post a Comment